Singapura, Ruangpers.com – Media Malaysia Semuanyabola mengulas tiga kekuatan Timnas Indonesia. Salah satunya bikin sang juara bertahan Piala AFF Vietnam frustrasi.
Ulasan itu mereka buat jelang bentrokan Timnas Indonesia kontra Malaysia pada laga pamungkas Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Minggu (19/12/2021) malam WIB.
Apa saja kekuatan skuat Garuda menurut Semuanyabola? Berikut ulasan selengkapnya:
1.Sistem fleksibel
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, skuad Indonesia bisa bermain dalam sistem yang lebih fleksibel tergantung pada kekuatan dan kelemahan lawan. Misalnya, melawan tim lemah seperti Laos dan Kamboja, Indonesia turun dengan sistem pertahanan empat pemain dengan sistem 4-4-2/4-4-1-1. Timnas Indonesia menargetkan lebih banyak gol melawan tim yang lebih lemah untuk mencetak banyak gol. Terbukti, saat melawan tim yang lebih unggul seperti Vietnam, mereka mengubah pendekatan itu dan menurunkan tiga bek dan menumpuk gelandang.
Sistem yang digunakan Shin Te-yong dalam laga ini jelas efektif membatasi kecepatan pemain Vietnam, terutama untuk menetralisir ancaman lawan di sayap. Shin Tae-yong kemungkinan akan menggunakan sistem 4-4-2/4-4-1-1 pada laga melawan Malaysia nanti dalam upaya mendapatkan tiket ke semifinal Piala AFF 2020.
2.Kekuatan mental
Di antara perubahan signifikan tim Indonesia kali ini adalah kekuatan mental para pemainnya. Hal itu diakui secara pribadi oleh Shin Tae-yong yang membeberkan bagaimana kualitas menjadi senjata utama pasukan Garuda melawan Vietnam.
Shin Tae-yong juga tidak pernah merasa puas dengan penampilan tim Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu akan selalu menuntut lebih dari para pemainnya meski sudah menang. Sikap ini sudah ditanamkan Shin Tae-yong sejak awal mengelola skuad Garuda.
Jajaran pemain akhirnya terbiasa dengan sikap tidak puas dan selalu memotivasi diri untuk memberikan yang terbaik saat beraksi di lapangan.
3.Pola permainan yang kasar
Skuad Garuda di Piala AFF kali ini juga menampilkan pola permainan yang keras, bertujuan agar lawan kesulitan mengatur pergerakannya. Pola permainan ini pun tak luput dari kritikan media Vietnam. Statistik permainan setelah tiga pertandingan membuktikan klaim ini. Indonesia menjadi tim yang paling banyak mendapat kartu kuning dibandingkan Malaysia dan Vietnam, yakni 6 kartu kuning.
Skuad Garuda juga memenangkan 33 tekel, dibandingkan dengan 15 untuk Malaysia dan 16 untuk Vietnam. Cukup untuk menjelaskan pola permainan keras yang dijalankan tim di Piala AFF kali ini.
Permainan ini diprediksi akan dipakai saat melawan Malaysia mengingat rivalitas kedua negara ini sudah terkenal. Pola permainan Timnas Indonesia pun dinilai begitu keras hingga seakan memancing provokasi.
Sumber : iNews.id