Jakarta, Ruangpers.com – Ketum PSSI Erick Thohir bersama Polri bersih-bersih mafia bola. Dan kali ini, polisi sudah menetapkan enam orang tersangka.
Berikut sejumlah fakta terkiat mafia bola di Indonesia:
1.Tersangka Atur Pertandingan Liga 2
Polisi telah menetapkan enam tersangka wasit yang diduga terkait mafia bola di Liga 2 Sepakbola Indonesia pada Rabu kemarin (27/9/2023). Diketahui, keenam tersangka tersebut diduga melakukan pengaturan pertandingan (match fixing) sepak bola liga 2 Indonesia.
Kasatgas Anti-Mafia Bola Polri Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan enam tersangka ini sebagian besar wasit yang diketahui melakukan pengaturan skor dalam liga 2 tersebut.
“Maka ditetapkan 6 orang tersangja yaitu K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang,” kata Asep kepada awak media.
2.Kebanyakan Wasit
Asep menjelaskan tersangka lainnya, yaitu M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit dua dan A selaku wasit cadangan.
“Satgas Anti Mafia Bola Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi yang terdiri dari para pihak club, para wasit yabg terlibat pada pertandingan, pengawas pertandingan, pihak hotel, pegawai hotel, dan terlibat penyelenggara pertandingan dan Komdis PSSI,” ujar Asep.
3.Satgas Dibentuk Kapolri dan Ketum PSSI
Asep yang juga menjabat sebagai Wakabareskrim itu menjelaskan penangkapan enam tersangka ini berkat peran Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk Kapolri, Jenderal pol Listyo Sigit Prabowo bekerja sama dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Asep mengatakan operasi pemberantasan mafia sepak bola ini didukung oleh laporan Sportradar Intelegence and Investigation dari FIFA yang disampaikan ke PSSI kemudian diteruskan ke Polri.
“Dengan didukung oleh laporan informasi dari Sportradar dan kuasa dari FIFA, alhasil koordinasi kerjasama dengan PSSI dan dari laporan tersebut perlu kami sampaikan bahwa diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam prktik matchfixing pada pertandingn liga 2 antara club X melawan club Y pada November 2018,” ujarnya.
4.Ciptakan Iklim Sepakbola Bersih
Asep juga mengatakan, pihaknya berterima kasih dengan Satgas anti Mafia Bola yang telah membantu kepolisian dalam melaksanakan instruksi Presiden Jokowi demi terciptanya iklim persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.
“Berdasarkan atensi bapak presiden, dengan tujuan menciptakam iklim persepakbolaan yang bersih di Indonesia, yang terbebas dari praktik pengaturan skor ataupun match fixing yang dilakukan oleh mafia bola baik pemain ataupun wasit,” katanya.
Sebelumnya, Satgas Anti-Mafia Bola Polri menetapkan enam orang tersangka kasus dugaan pengaturan pertandingan (match fixing) sepak bola liga 2 Indonesia.
5.Duit Rp1 Miliar untuk Lobi Wasit
Menurut laporan dari Satgas Anti-Mafia Bola, klub sepakbola yang sampai saat ini masih aktif bermain di Liga 2 itu mengucurkan dana yang besar untuk menyuap wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Tak tanggung-tanggung, dana Rp1 Miliar dikeluarkan oleh klub tersebut untuk memenangkan timnya.
“Menurut keterangan pihak klub, mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih sekira Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sebuah pertandingan,” kata Kasatgas.
Sumber : Okezone.com