Jakarta, Ruangpers.com – Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam berdasarkan data yang terverifikasi menewaskan 125 orang. Namun, data tersebut masih sementara karena tidak menutup kemungkinan korban bertambah.
Kerusuhan terjadi usai pluit akhir pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Berikut fakta-faktanya:
1.Arema FC Kalah oleh Persebaya
Kerusuhan terjadi usai pluit akhir pertandingan Arema FC lawan Persebaya ditiup wasit. Dalam pertandingan ini, sebagai tuan rumah Arema FC kalah dengan 2-3.
2.Tak Terima Kekalahan, Suporter Masuk Lapangan
Suporter yang tak terima dengan kekalahan idolanya masuk ke lapangan. Mereka berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa bisa kalah.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau melampiaskan,” ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat berada di Mapolres Malang, pada Minggu dini hari, 2 Oktober 2022.
3.Massa Tak Terkendali
Setelah turun ke lapangan, massa semakin tak terkendali. Sebab itu, pihak pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan.
Nico menyebutkan, saat mencoba dialihkan dengan himbauan dengan cara persuasif. Tapi cara itu tak berhasil, massa kian beringas menyerang dan merusak mobil kepolisian.
4.Ditembakkan Gas Air Mata, Suporter Panik
Upaya pencegahan akhirnya sampai dilakukan penembakan gas air mata, karena sudah merusak mobil (polisi).
Dari sanalah akhirnya, dari ribuan Aremania yang masih berada di tribun panik dan mencari pintu keluar. Puncaknya ketika mereka berebut untuk menuju pintu 10 dan 12 sehingga terjadi penumpukan dan terjadi tragedi ratusan orang meninggal dunia tersebut.
“Dari 40.000 penonton yang hadir, kurang lebih tidak semuanya anarkis tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap mereka yang di atas,” kata Nico.
5.Data Terverifikasi 125 Orang Tewas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, data terbaru yang diterima tercatat ada 125 korban tewas saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, memang diinformasikan ada 129 orang.
Baca Juga : Menyayat Hati Istri Briptu Fajar Bersimpuh di Pusara Suami Korban Kanjuruhan
“Tadi hasil verifikasi terakhir, data dari dinkes terkonfirmasi terverifikasi yang meninggal dari awal diinformasikan 129, saat ini data terakhir hasil pengecekan dan verifikasi jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda,” ujar Kapolri saat jumpa pers di Stadion Kanjuruhan, Minggu 2 Oktober 2022 malam.
Sumber : Okezone.com