Subang, Ruangpers.com – Pascapembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Kabupaten Subang, sekolah swasta milik korban Tuti Suhartini (55), kini sepi.
Tak ada aktivitas apapun di sekolah berlantai dua tersebut. Belum ada aktivitas belajar mengajar di sekolah itu.
Padahal, saat ini Pemkab Subang telah mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah sejak Senin (23/8/2021).
Informasi yang dihimpun, almarhumah Tuti Suhartini (55) merupakan pememilik SMP dan SMK swasta. Sedangkan korban Amelia Mustika Ratu bendahara dan ketua yayasan dijabat kakaknya, Yoris.
SMP dan SMK swasta milik keluarga korban itu berlokasi di Jalan Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang. Sejak pandemi, aktivitas sekolah memang dihentikan untuk mencegah penularan Covid-19.
Meski begitu, tetap ada pengelola, seperti guru dan adimistrasi sekolah yang datang. Namun sejak peristiwa pembunuhan terhadap Tuti dan Amelia, sekolah tersebut semakin sepi. Tak ada satupun pengelola sekolah yang datang.
“Setahu saya mah, sejak kasus pembunuhan tersebut terjadi, tidak ada orang yang datang ke sekolah. Padahal biasanya ada pengelola sekolah yang datang walaupun tidak ada belajar mengajar. Namun sejak kasus pembunuhan tersebut, tidak ada orang yang datang satu pun,” kata Rudiyanto, warga yang tinggal di dekat sekolah.
Diberitakan sebelumnya, ibu dan anak tewas dibunuh pada Rabu 18 Agustus 2021. Jasad kedua korban ditemukan dalam bagasi Alphard di Kampung Cisueti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Kapolres Subang AKBP Sumarni menyebutkan kasus pembunuhan ibu dan anak itu, sudah terungkap. Akan tetapi Kapolres belum bisa menyampaikan siapa pelaku yang tega membunuh korban Tuti dan Amelia.
“Prosesnya masih menunggu hasil dari labfor (Laboratorium Forensik). Tapi sudah ada titik terang yang diduga pelaku. Sabar ya, Ingsya Allah nanti kita rilis dalam waktu dekat. Kami belum bisa sampaikan sekarang. Maaf ya,”kata AKBP Sumarni Senin (23/8/2021).
Sumber : iNews.id