Simalungun, Ruangpers.com – Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, bersama istri, Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga, melaksanakan kebaktian Minggu, di Gereja HKBP Parapat, Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, pada Minggu (29/1/2022).
Tampak mendampingi Bupati antara lain, Sekda Kabupaten Simalungun, Erson Sinaga, Kadis Kesehatan, Edwin Tony SM Simanjuntak, Kadis PU, Hotbinson Damanik, Kaban Pendapatan, Frans Saragih, Kepala Bappeda, Ronal Tambun, Kasat Pol PP, Adnadi Girsang, Kabag Umum, Jurist Saragih, Kabag Tapem, Amon Carles Sitorus dan Kadis Perhubungan yang diwakili Kabid Perhubungan, Sabar Saragih serta Camat Girsang Sipangan Bolon, Marwandi Yosua Simaibang.
Kehadiran Bupati bersama istri serta rombongan disambut penuh suka cita oleh jemaat gereja.
Dalam sambutannya, Bupati mengajak masyarakat menjaga kota Pariwisata Parapat untuk menjadi ikon di Simalungun.
“Kita harus menjaga kota Perapat ini agar manjadi ikon pariwisata di Simalungun ini. Dan ketika kehadiran bapak Presiden nanti dapat mempromosikan Kota Wisata Parapat ini dan di seluruh Kabupaten Simalungun ini,”kata Bupati.
Terkait beberapa persolan yang tak kunjung selesai dalam penanganan KSN, menurut Bupati, tetap menjadi perhatian Pemkab Simalungun dan menjadi prioritas. “Kita berharap agar bagaimana aset- aset pemerintah, Kementrian dan BUMN bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk masyarakat kita,”kata Bupati.
Dikesempatan itu, Bupati juga mengingatkan jamaat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dan tetap memakai masker serta rajin mencuci tangan.
Dan dalam kesempatan tersebut, Bupati menyumbang dana pribadi sebesar Rp 10 juta ke Gereja HKBP Parapat yang diserahkan langsung oleh pihak Gereja HKBP Parapat.
“Merupakan sebagi bentuk syukur terhadap apa yang diberikan Tuhan kepada keluarga kami. Dan ini merupakan hasil keringat kami,”ujar Bupati.
Sebelumya, Pdt Parinsan Simanungkalit STh dalam khotbahnya menyampaikan apa yang tertulis dalam Yeremia 1 :4-10.
Dikatakan, Yeremia dipanggil dan diutus. Firman Tuhan datang kepadaku, bunyinya: ”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Maka aku menjawab: ”Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: ”Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Ku utus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.” Lalu Tuhan mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; Tuhan berfirman kepadaku: ”Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
(rel/gun)