Semarang, Rungpers.com – Warganet dihebohkan oleh unggahan di media sosial tentang pasangan beda agama yang menikah di gereja. Pengantin wanita di pernikahan itu mengenakan hijab dan gaun putih.
Unggahan viral tersebut berawal dari akun Facebook Ahmad Nurcholish. Netizen terkejut karena pasangan tersebut merupakan pasangan ke 1.424 yang menikah beda agama di Semarang, Jawa Tengah.
Ahmad Nurcholish menjadi perantara antara kedua mempelai dan keluarga pengantin. Dalam keterangan unggahannya, dia menulis, tengah mendampingi kedua mempelai untuk pemberkatan nikah di gereja.
“Perbedaan Itu Menyatukan, Bukan Memisahkan. Dua tahun lalu sejoli ini komunikasi dan kemudian bersama ortu pihak perempuan bertemu dengan saya. Setelah itu ada lika-liku dan dinamika diantara keluarga mereka. Tapi hari ini alhamdulillah, puji Tuhan keduanya menyatu dalam.pernikahan. Tadi pagi saya dampingi mereka untuk pemberkatan nikah di gereja. Setelah itu, jelang siang dilanjutkan dengan akad nikah. Beginilah seharusnya: perbedaan tak (lagi) menjadi penghalang utk mengarungi hidup bersama dan juga bahagia..Pasangan ke-1.424 @ Semarang,” tulis akun Facebook Ahmad Nurcholish.
Cerita di Balik Pengantin Wanita Hijab Nikah di Gereja
Ahmad Nurcholish yang mengunggah kisah pengantin berhijab menikah di gereja ini adalah seorang aktivis LSW Pusat Studi Agama dan Perdamaian (ICRP). Dia dikenal sebagai pendamping dan penasihat pasangan beda agama. Ia menceritakan tentang kisah pengantin beda agama yang diunggah di akun Facebooknya.
“Pemberkatannya itu dilakukan di gereja Saint Ignatius, Semarang. Saya yang mendampingi mereka. Lalu akad nikah di sebuah hotel dan saya yang memimpin,” ungkap Nurcholish kepada Wolipop melalui telepon, Rabu (9/3/2022).
Pria kelahiran 1974 itu mengungkapkan dua tahun lalu, pasangan pengantin yang ada di akun Facebooknya itu sudah mulai konsultasi dengannya. Dia diminta menjadi fasilitator pasangan pengantin beda agama itu.
“Menikahnya baru Sabtu (4/3/2022), mulanya sama seperti pasangan beda agama lainnya. Mereka menyampaikan problemnya soal restu dari orangtua yang belum didapatkan,” jelasnya.
“Mempelai wanita dan orangtuanya sempat bertemu dengan saya. Ada tiga poin yang ditanyakan, pertama bagaimana pernikahan tersebut tentang pandangan Islam? Di mana nantinya pernikahan itu bisa dilaksanakan? Ketiga apakah nantinya tercatat oleh negara atau tidak? Nah, itulah yang saya sampaikan ke orangtua mempelai,” tuturnya.
Nurcholish terus menjalin komunikasi dengan pengantin dan keluarga masing-masing. Hingga akhirnya keluarga pengantin memberikan restu. Pernikahan tercatat secara resmi atau negara melalui Dukcapil di Semarang, Jawa Tengah.
Nurcholish merinci syarat pernikahan beda agama. “Dokumen administrasi umumnya seperti surat pengantar dari RT dan RW, setelah itu secara agama kita laksanakan. Pengantin melaksanakan dua tata cara pernikahan,” jelasnya.
Kontroversi Nikah Beda Agama
Nurcholish mengaku hampir setiap minggu menikahkan pasangan beda agama di Indonesia. Dan mengenai pasangan beda agama di mana pengantinnya berhijab yang diunggahnya ke Facebook, dia sudah menduganya akan menjadi viral.
“Saya menduga pengantin yang kemarin viral, karena pengantin wanita memakai hijab dan ada salib. Ini kan kita sensitif terhadap perbedaan belum siap. Dianggap mencampur adukan agama. Apalagi sebagian besar masyarakat kita kan pemahamannya nikah beda agama itu dilarang,” imbuhnya.
“Kemudian ada sebagian masyarakat juga nggak ada yang mau tahu bahwa ada pendapat yang membolehkan. Saya sangat memahami itu, karena saya merasa punya tanggugjawab untuk memberikan pencerahan itu. Bahwa di dalam Islam itu tidak tunggal pandangan tentang pernikahan beda agama, begitu juga pandangan agama lainnya,” tambah pria yang sudah menerbitkan lebih dari 30 buku, penelitian dan mengajar di Universitas Prasetya Mulya itu.
Kerap menuliskan unggahan tentang pernikahan beda agama, Nurcholish mengaku sering mendapatkan komentar negatif dari warganet. Namun dia memilih menghiraukannya karena ia mempunyai pandangannya sendiri.
“Setiap bulan rata-rata meningkat jumlah pasangan yang menikah beda agama. Itulah sehingga Sabtu kemarin yang di Semarang yang ke-1.424. Sebenarnya tepat di hari itu ada dua pasangan yang menikah, satu lagi di Jakarta. Jadi, totalnya ada 1.425 pasangan. Besok (10/3/2022), Sabtu dan Minggu ini juga ada pasangan beda agama yang menikah,” tutup Nurcholish.
Sumber : detik.com