Banyuwangi, Ruangpers.com – Pertamina mengakui ada kelalaian pada peristiwa bahan bakar minyak (BBM) yang bercampur air di Banyuwangi.
Hal ini setelah pihak Pertamina menerjunkan tim untuk menginvestigasi peristiwa tersebut.
Sales Branch Manager Pertamina Denny Nugrahanto menyatakan tak ada unsur kesengajaan pada tercampurnya air dengan BBM di SPBU Pesanggaran Banyuwangi.
Menurutnya, endapan air ini diduga kuat akibat adanya rembesan air dari manhole yang berada di bagian atas tangki pendam.
“Hasil investigasi ditemukan adanya endapan air di dasar tangki pendam. Saat ini sedang dilakukan perbaikan dan pembersihan tangki dari endapan air. Tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut,” ujarnya, pada Sabtu petang (3/9/2022).
Denny menjelaskan, saat air dan minyak bertemu, maka air akan berada di posisi bagian bawah.
Oleh karena itu, saat ada rembesan ke dalam tangki pendam BBM, air langsung turun ke bawah.
Sehingga, lanjutnya, saat dispenser BBM dinyalakan maka air yang lebih dulu tersedot.
“Sebab, filter dispenser berada di bagian dasar tangki pendam. Maka minyak jadi air itu secara tidak sengaja kesedot. Airnya kesedot dulu,” terangnya.
Atas kelalaian yang menjadi penyebab bercampurnya BBM Pertalite dengan air itu, membuat pemilik SPBU Pesanggaran, harus menelan kerugian capai puluhan juta rupiah.
“Kerugian ditaksir di atas Rp 20 juta. Karena ganti rugi kendaraan terdampak serta perbaikan dan pembersihan tangki dari endapan air yang membutuhkan biaya,” ungkapnya.
Dia menyebut, pemilik SPBU telah mendata seluruh kendaraan terdampak dengan total jumlah sebanyak 32 kendaraan.
Terdiri dari 10 kendaraan roda empat dan 22 kendaraan roda dua.
“Pihak SPBU juga bertanggung jawab mengganti seluruh kerugian konsumen sekaligus mengganti BBM Pertalite yang telah dibeli,” cetusnya.
Meski tidak menemukan adanya unsur kesengajaan, Pertamina rencananya akan tetap memberikan sanksi pada pihak SPBU karena tidak melakukan pengecekan kadar air dalam tangki.
“Karena ini ibaratnya musibah yang juga tidak diharapkan. Maka akan diberikan sanksi penutupan sementara khusus untuk penjualan produk BBM jenis Pertalite. Untuk konsumen yang membutuhkan BBM jenis Pertalite dialihkan ke SPBU lain yang ada di dekat sana. (waktu penutupan) biasanya paling lama kurang lebih dua mingguan,” jelasnya..
Pertamina sekali lagi meminta maaf kepada seluruh konsumen yang terdampak. Denny mengaku peristiwa tersebut akan menjadi evaluasi agar tidak terulang.
“Kami dari Pertamina sekali lagi memohon maaf kepada seluruh konsumen terdampak. Tentunya dengan kejadian ini menjadi evaluasi kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah kendaraan mogok usai mengisi BBM di SPBU Pesanggaran Banyuwangi pada Rabu malam 31 Agustus 2022 lalu.
Saat diperiksa ternyata BBM tercampur air yang menyebabkan sejumlah kendaraan mogok.
Atas insiden ini kepolisian pada Kamis paginya 1 September 2022 menutup area SPBU tersebut. Tak hanya itu Pertamina juga menerjunkan tim untuk melakukan investigasi peristiwa tersebut.
Sumber : Okezone.com