Medan, Ruangpers.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku benci dengan preman berkedok organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP). Dia menyebut preman berkedok OKP itu suka melakukan pungutan liar (pungli).
“Banyak ya banyak (kegiatan premanisme OKP), pungli itu pasti pertama, udah gitu apa ya, atmosfer nya ya,” kata Bobby Nasution kepada detikSumut, Jumat (20/1/2023).
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyebutkan dampak dari aksi premanisme itu adalah berkurangnya minat investasi di daerah tersebut. Sebaliknya, jika premanisme rendah maka tingkat investasi akan tinggi.
‘Bisa kita lihat lah daerah yang premanisme rendah pasti untuk berinvestasi, untuk melakukan kegiatan ekonomi itu lebih mudah, lebih baik,” sebutnya.
Bobby mengatakan aksi premanisme bukan hanya sekedar pungli. Melainkan, kata Bobby, gangguan keamanan sehingga membuat tempat usaha untuk buka pada malam hari.
“Contoh yang saya bilang kemarin, kemarin kan kita contohin kegiatan premanismenya ya, bukan hanya punglinya, premanisme ya misal kita buka tempat makan kadang banyak mau buka sampai 24 jam, namun kalau ada premanisme nanti pasti kegiatan seperti itu takut buka sampai malam,” jelasnya.
“Itu saja kan sudah mengganggu, harusnya kan bukan hanya di jam produktif dia buka, tapi di jam-jam mungkin di tengah malam, jadi karena premanisme dia jadi takut,” ujarnya.
Bobby mengatakan, kondisi yang terjadi jika ada aksi premanisme, warung yang buka lama harus membayar lebih banyak kepada para preman agar tetap aman.
“Makin lama buka makin besar setoran, nggak cocok,” tutupnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution mengatakan yang membuat investor enggan berinvestasi di Medan karena banyaknya aksi premanisme di wilayah yang dia pimpin ini.
“Camat-camat hadir semua ya, yang membuat orang malas investasi di sini premannya kebanyakan,” katanya, Kamis (19/1/2023).
Bobby memastikan dirinya bukan tidak senang dengan kehadiran OKP di Kota Medan. Namun, kegiatan premanisme yang berkedok OKP yang dia tidak sukai.
“Saya nggak pernah benci kepada sala satu OKP, jadi jangan ada yang bilang saya benci OKP, saya hanya benci kegiatannya saja, saya nggak ada benci OKP A, OKP B, OKP C, nggak ada,” tutur Bobby.
Untuk hal itu, Bobby meminta agar camat untuk memperhatikan bawahannya. Bobby tidak ingin ada struktur di pemerintahan seperti kepala lingkungan (kepling) yang ikut bergabung dengan OKP yang berbau premanisme.
Sumber : detik.com