Bandarlampung, Ruangpers.com – Pria yang diduga melakukan pembubaran Jemaat Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Bandarlampung buka suara. Warga bernama Wawan Kurniawan itu membantah jika dirinya melakukan pembubaran.
Pria yang juga merupakan Ketua RT 12, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung itu mengatakan, dia bersama Ketua RT lainnya dan Linmas mendatangi tempat GKKD untuk mengimbau agar tidak menggunakan gedung tersebut karena belum ada izin.
“Tujuan saya kemarin kesana untuk mengimbau jangan menggunakan gedung itu, karena sebelumnya sudah ada surat pernyataan untuk tidak digunakan sebagai tempat ibadah,” kata Wawan, Senin (20/2/2023).
Wawan menuturkan, kegiatan itu disebut belum mengantongi izin. Terlebih kegiatan ibadah itu telah dilaksanakan selama tiga pekan. Sehingga pihaknya berinisiatif untuk mendatangi lokasi.
“Mereka ini pakai untuk ibadah, dan ini sudah minggu ketiga, makanya saya ke sini. Bukan kita bubarkan, hanya mengingatkan mereka, jangan menggunakan gedung itu karena belum ada izin,” katanya.
Sementara Lurah Rajabasa Jaya Sumarno mengatakan, permasalahan izin tempat ibadah tersebut sudah terjadi sejak lama, tepatnya sejak 2014.
Menurut Sumarno, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan perundingan terkait pengajuan izin yang belum juga diterima.
“Bukan melarang ibadah, tapi karena perizinan belum beres, pengajuan perizinan itu belum kami terima,” kata dia.
Sebelumnya, sebuah video pelarangan dan pembubaran jemaat Gereja yang tengah beribadah beredar dan viral di sosial media.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) di Jalan Soekarno Hatta Gang Anggrek RT 12 Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung pada Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 09.30 WIB.
Dalam video tersebut terlihat ada sekitar 5 warga mendatangi lokasi GKKD dan tampak seorang pria yang mengaku sebagai Ketua RT setempat memasuki pekarangan gereja dengan cara melompat pagar.
“Sabar pak, ini lagi ibadah,” ujar seorang jemaat yang ada dalam video tersebut. Kemudian pria berbaju biru langsung mendobrak dan memaksa masuk ke dalam gereja serta menghentikan ibadah yang sedang berlangsung dengan menaiki mimbar.
“Berhenti, berhenti,” kata pria berbaju biru tersebut.
Usai menghentikan aktifitas ibadah gereja, pria tersebut keluar bersama warga lainnya yang sudah menunggu di luar.
Tampak pria itu juga menyerang perekam video. Takut akan intimidasi itu, akhirnya aktifitas ibadah gereja dihentikan. Polisi yang mengetahui kejadian tersebut juga turun tangan dan meredam emosi.
Sumber : iNews.id