Asahan, Ruangpers.com – Aksi bajing loncat marak di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Asahan, tepatnya di Kelurahan Kedai Ledang, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
Tak tanggung-tanggung, aksi yang terjadi pada Minggu (12/3/2023) berlangsung di siang bolong dan menjadi tontonan para pengendara lainnya.
Dalam video yang berdurasi 10 detik tersebut memperlihatkan dua orang pria yang diduga bajing lompat mengendarai sepeda motor matic jenis honda Scoopy mencuri sebuah ban dari truk tangki milik Pertamina.
Tak sampai di situ, kedua pria yang mengenakan jaket dan masker ini terekam sempat nyaris tertabrak oleh pengendara lain karena berhenti mendadak di tengah jalan.
Dengan menyusun posisi duduk, keduanya berhasil membawa turun sebuah ban baru milik truk Pertamina.
Dedi, saksi mata saat diwawancarai Tribun Medan menjelaskan kedua pelaku menjalankan aksinya dengan membagi tugas.
“Dua orang saja. Satu mengendarai sepeda motor, satu manjat ke atas truk,” ujar Dedi kepada Tribun Medan, Senin (13/3/2023).
Jelasnya, sebelum melancarkan aksinya keduanya sudah membuntuti dan mengamati truk tangki biru milik Pertamina.
“Kami di belakang mereka (pelaku), jadi mereka sudah mengamati memang truk itu. Tidak berapa lama, yang didepan berdiri, dan yang belakang gantian megang setang. Tiba-tiba yang didepan tadi ini naik,” ujarnya.
Dari aksi tersebut, keduanya berhasil membawa satu buah ban truk baru.
“Kelihatannya baru. Karena masih cantik dan ada label mereknya belum dibuka,” ujarnya.
Sementara Yasin, salah seorang pengusaha ban bekas yang kerap melintas di Kabupaten Asahan mengaku kejadian bajing lompat kerap terjadi di sekitar Kelurahan Kedai Ledang.
“Memang banyak disini. Mulai dari Rel Sentang itu,” ujar Yasin.
Ia juga mengaku kerap khawatir bila melintas di Jalinsum Asahan. Sebab, banyaknya bajing lompat.
“Makanya kalau di Kisaran, saya tancap gas. Tidak mau singgah, apalagi kalau jalan malam,” katanya.
Ia mengaku, pernah diikuti dan dipepet oleh sebuah mobil saat sedang melintas membawa ban baru dan bekas menuju Kota Medan.
“Saya diikuti dari di Kisaran. Ga jauh dari rel Sentang, mobil itu mengikuti saja sampai di Kecamatan Meranti, mobil saya di pepet, dan disuruh berhenti. Saya tidak mau, dan saya tabrak aja mereka,” katanya.
Ia berharap, kasus bajing lompat ini dapat segera diatas oleh pihak kepolisian agar masyarakat tidak resah melintas di Jalinsum Asahan.
Sumber : tribunnnews.com