Medan, Ruangpers.com – Kabar duka datang dari pengarang buku sekaligus mantan guru besar Universitas Negeri Medan (Unimed), Bungaran Antonius Simanjuntak.
Bungaran Antonius Simanjuntak dikabarkan meninggal dunia, pada Senin (17/4/2023) dini hari sekitar pukul 00.30.
Kabar meninggalnya Bungaran Antonius Simanjuntak disampaikan oleh salah satu rekannya Dimpos Manalu melalui akun sosial media pribadinya.
Dimpos Manalu mengunggah sebuah foto saat dirinya tengah mengunjungi sekaligus mantan guru besar Unimed tersebut.
Melalui keterangan unggahan itu, disebutkan bahwa Bungaran Antonius Simanjuntak meninggal dunia pada usia 82 tahun.
“SELAMAT JALAN, PROF! Pagi dini hari tadi, sekitar pukul 00.30, Prof. Dr. Bungaran Antonius Simanjuntak, lebih dikenal Prof. BAS, meninggal dunia, pada usia 82 tahun,” tulis Dimpos Manalu dalam unggahan Facebooknya.
Selain guru besar di Universitas Negeri Medan, Bungaran Antonius Simanjuntak juga merupakan anggota perhimpunan KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat).
Tak hanya itu, pria kelahiran Sipahutar, 24 Juni 1941 ini juga merupakan seorang penulis dan pengarang sejumlah buku akademik.
Adapun buku-buku tersebut diantaranya Karakter Batak: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan, Konflik Status dan Kekuasan Orang Batak Toba, Mealyu Pesisir dan Batak Pegunungan dan beberapa buku lainnya tentang konflik dan sosial-politik Batak Toba.
Bungaran Antonius Simanjuntak merupakan lulusan Universitas Leiden Belanda pada tahun 1978. Tak hanya menjadi guru besar di Unimed, Bungaran Antonius Simanjuntak juga merupakan salah satu pendiri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Sumatera Utara bersama rekannya, Prof Drs Adam Nasution.
Bungaran Antonius Simanjuntak juga merupakan pengajar luar biasa (1980-1985). Pada awal tahun 1980-an, Guru Besar Emeritus Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Medan tersebut mulai aktif sebagai aktivis.
Bungaran Antonius Simanjuntak dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah. Pada saat usianya masih kecil, ia menjadikan Bung Karno sebagai panutannya untuk meraih cita-cita.
Ketika lulus dari SMA Negeri II Pematangsiantar pada tahun 1960, ia pun memutuskan merantau dari ke Yogyakarta.
Pada tahun 1967, pria kelahiran Sipahutar berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM, Pumasarjam Sosiologi UGM tahun 1976, Post Graduate Culutural Anthropology Universitas Leiden Belanda tahun 1978, dan Program Doktor Sosial Politik/Sosiologi UGM tahun 1995.
Pada tahun 1969, ia kembali ke Medan dan menjadi Dosen di IKIP atau yang saat ini dikenal dengan UNIMED.
Kepergian aktivis dan guru besar ini tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya.
Kabarnya, cara adat dan pemakaman Bungaran Antonius Simanjuntak dilakukan pada Rabu, 19 April, di rumah duka di Jalan Seksama, Gang Rela Nomor 18, Simpang Limun, Medan.
Sumber : tribunnews.com