Simalungun, Ruangpers.com – Dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon presiden (Capres), pada Pemilu 2024, terus mengalir dari berbagi kalangan di berbagai daerah.
Kali ini dukungan kepada Muhaimin Iskandar ini mengalir dari Kelompok Pemuda-pemudi Desa yang menamakan dirinya Pegiat Desa Kabupaten Simalungun.
Puluhan pegiat desa mendeklarasikan Gus Imin sebagai Capres 2024. Mereka menilai Muhaimin Iskandar atau Gus Imin memiliki komitmen untuk membangun Indonesia dari desa, sehingga diyakini, bahwa Gus Imin bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk kebangkitan dan kemandirian desa jika memimpin Indonesia kedepan.
Deklarasi Gus Imin sebagai Presiden 2024 dilaksanakan di Desa Dolok Simbolon, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, pada Kamis (13/07/2023), dan ini merupakan deklarasi kedua pegiat desa Simalungun, dimana sebelumnya sudah dilaksanakan di Kecamatan Tanah Jawa, pada tanggal 14 Juni 2023 lalu.
“Hari ini, kami Pegiat Desa Simalungun mendaulat Gus Imin untuk maju sebagai calon Presiden 2024,”ucap Eddy Joni, selaku koordinator deklarasi.
Sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Gus Imin mengusulkan anggaran Dana Desa agar dinaikkan menjadi Rp 5 miliar per tahun.
Usulan tersebut untuk mengoptimalkan strategi pembangunan nasional yang dimulai dari bawah ke atas (bottom-up).
Komitmen perjuangan Gus Imin dalam memajukan desa inilah yang mendasari pegiat desa Simalungun mendaulat dan mendeklarasikan mendukung Gus Imin sebagai Calon Presiden 2024, ucap Eddy menambahkan.
Saat ini peran dana desa sangat penting dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, terutama dalam pemulihan ekonomi dan program-program prioritas, termasuk dalam meitigasi bencana di desa baik alam dan non alam, sehingga keberlanjutan sangat diharapkan warga desa.
Sebagaimana diketahui, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Muhaimin Iskandar menginisiasi peningkatan jumlah dana desa menjadi Rp 5 miliar pada 2024 di setiap desa. Jumlah itu naik lima kali lipat dari sebelumnya.
Peningkatan ini dilakukan untuk mengevaluasi pembangunan nasional agar mampu menjadikan desa sebagai pusat pembangunan melalui dana desa yang cukup.
“Dengan adanya dana desa yang lebih dari cukup itu, pembangunan SDM diharapkan mendapatkan porsi perhatian yang baik. Mulai peningkatan kapasitas pegiat,”kata Eddy mengakhiri.
(red)