Medan, Ruangpers.com – Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang banyak digunakan oleh masyarakat di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Bahasa ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, termasuk dalam kosakata yang digunakan untuk menggambarkan flora dan fauna setempat.
Salah satu bagian penting dari ekosistem adalah serangga, makhluk kecil yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dalam bahasa Batak, nama-nama serangga juga menggambarkan kekayaan budaya dan pengetahuan lokal tentang alam sekitar.
Nama-nama serangga dalam bahasa Batak ini adalah contoh kecil dari betapa kaya dan beragamnya kosakata yang digunakan untuk mendeskripsikan flora dan fauna di sekitar masyarakat Batak. Pengetahuan tentang nama-nama serangga ini juga mencerminkan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem yang seimbang, karena serangga memainkan peran penting dalam ekologi dan keberlangsungan alam.
Sebagai warisan budaya yang berharga, penggunaan bahasa Batak dalam menggambarkan serangga dan lingkungan sekitar perlu dilestarikan dan dihargai. Dengan memahami dan melestarikan bahasa daerah, kita juga ikut melestarikan kearifan lokal dan identitas budaya yang ada dalam masyarakat Batak.
Berikut adalah beberapa nama-nama serangga dalam bahasa Batak Toba, lucu dan unik yang dikutip dari Kamus Batak Indonesia Lengkap karya Deddy Romnan Rumapea dan Kamus Batak Online.
Nama-nama serangga dalam bahasa Batak Toba:
- Rongit (nyamuk)
- Lanok (lalat)
- Porhis (semut)
- Ipos (kecoa)
- Loba, haringuan, harinuan (lebah)
- Tampiogung (laba-laba)
- Hirik (jangkrik)
- Gomit, hutu (kutu)
- Hapor, sihapor, hapor (belalang)
- Hirik (jangkrik)
- Rimbur, nimbur (capung)
- Halipotpot, salimpotpot (kunang-kunang)
- Gilok, gulok (ulat)
- Ngitngit (ngengat)
- Gea (cacing)
- Agas (agas)
- Asisibang (kelabang)
- Hala (kalajengking)
- Ranggiting, loba, pandoit (tawon)
- Tungo, tungir (tungau)
- Burbur (rayap)
- Lipan (lipan)
- Borongborong (kumbang)
- Limatok, linta (lintah)
Catatan: Bahasa Batak Toba tidak menggunakan tanda penghubung (-) pada kata berulang. Misalnya kata borongborong yang berarti kumbang, tetap ditulis borongborong tanpa tanda hubung (-).
Sumber : detik.com