Medan, Ruangpers.com – Adat Batak, sebuah warisan budaya yang kaya dari masyarakat Batak di Sumatra Utara, Indonesia, mengandung banyak simbolisme dan nilai-nilai yang mendalam. Salah satu elemen yang memiliki makna penting dalam adat Batak adalah boras si pir ni tondi.
Bagi masyarakat Batak, beras (boras) bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan fisik (makanan) saja. Dalam budaya Batak, boras memiliki makna yang sangat penting dan memiliki nilai sejarah yang besar dan merupakan simbol yang memegang peran sentral dalam berbagai aspek kehidupan Batak, dari adat istiadat hingga kehidupan sehari-hari.
Bagaimana? Penasaran seperti apa peranan Boras Si Pir Ni Tondi dalam adat Batak? Simak rangkuman informasi yang disajikan detikSumut berikut ini.
Simbol Penguat Roh
Selain sebagai makanan pokok, beras juga memiliki peran penting dalam tradisi masyarakat Batak Toba yang disebut Boras Si Pir Ni Tondi. Dalam arti harfiah, Boras Si Pir Ni Tondi dapat diartikan sebagai “beras untuk memperkuat roh” (boras = beras; pir = keras, kuat, si pir ni = yang memperkuat; Tondi = roh, jiwa).
Dalam makna simbolik, Boras Si Pir Ni Tondi melambangkan “memperkuat jiwa atau roh seseorang.” Simbolisme beras mengacu pada doa dan harapan akan kebaikan atau anugerah, oleh karena itu pemberian Boras Si Pir Ni Tondi harus dilakukan dengan penuh pertimbangan.
Tradisi Boras Si Pir Ni Tondi telah di lakukan sejak dahulu oleh nenek moyang. Tradisi ini senantiasa dijalankan pada berbagai momen seperti pernikahan, baptisan anak, kenaikan jabatan, mengatasi bahaya, dan saat memulai kehidupan baru.
Semua ini bertujuan untuk memperkuat semangat manusia agar tetap kokoh dan tangguh. Bagi suku Batak Toba, seperti melaksanakan pernikahan tanpa mengikuti tradisi Boras Si Pir Ni Tondi adalah kurang lengkap. Biasanya, pemberian Boras Si Pir Ni Tondi diletakkan di atas kepala saat memasuki rumah baru.
Simbol Kekuatan Sosial
Saat memberikan Boras Si Pir Ni Tondi, tindakan ini tidak boleh dilakukan oleh siapa saja, karena hak dan wewenang untuk memberikan Boras Si Pir Ni Tondi ini dimiliki oleh individu yang sangat dihormati, terutama Hulahula.
Hulahula memiliki kemampuan untuk memberikan berkat kepada pihak boru atau kepada orang lain dalam berbagai konteks, seperti dalam pernikahan, kematian, pembaptisan anak, acara syukuran, dan lain-lain.
Selain itu, usia seseorang tidak menjadi masalah, karena dalam tradisi masyarakat Batak Toba, status Hulahula sangat dihormati dan memiliki peran penting dalam beragam acara. Oleh karena itu, adat ini membatasi siapa yang memiliki hak untuk memberikan Si Pir Ni Tondi, dan hal ini tidak dapat dilakukan oleh siapa saja.
Beras memiliki makna yang mendalam dalam adat Batak. Selain itu, beras juga mencerminkan pentingnya tanggung jawab sosial dan kekuatan sosial dalam masyarakat Batak. Nah, itulah informasi mengenai pentingnya peranan boras sipir ni tondi dalam masyarakat Batak.
Sumber : detik.com