Medan, Ruangpers.com – Polisi akhirnya menembak kaki pembunuh mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara, berinisial TRH (60), warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Korban merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dan berdinas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut. Sebelumnya korban THR pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).
Pelaku bernama Ahmad Yuda tertangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak kabur ke Medan, Sumatera Utara, Sabtu (11/11/2023) kemarin.
“Alhamdulilah Tim Jatanran Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat dan tidak perlu waktu lama pelaku pembunuhan sadis di Batuaji langsung berhasil diungkap,” kata Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly, Minggu (12/11/2023).
Saat ini pelaku telah digelandang ke Polresta Balreng Baru untuk dimintai keterangan.
Herman menambahkan, usai melakukan pembunuhan kepada TRH, pelaku sempat kabur ke Jakarta.
Lalu dari Jakarta pelaku terbang ke Pekanbaru.
Untuk mengelabui polisi, pelaku memakai rambut palsu.
Namun, polisi berhasil melacak pelaku dan menangkapnya.
Sementara itu, aksi pelaku tergolong sadis.
Pelaku diduga menganiaya korban hingga tewas dengan benda tumpul di bagian kepala.
Pelaku lalu membungkus kepala korban dengan kantong sampah berwarna hitam.
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB), antara lain ponsel Android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.
Lalu di lokasi kejadian, ada tujuh unit tabung gas LPG 3 kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut dan delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan kain dan pakaian serta kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.
Terkait motif pembunuhan, Herman belum bisa membeberkan karena masih dalam penyelidikan.
“Sabar ya, masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum diketahui apa motif pembunuhan ini,” ungkap Herman.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban diketahui bersatatus aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut. Sebelumnya korban pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).
TRH (60), wanita warga Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan tewas di rumahnya pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban ditemukan tertelungkup di atas kasurnya dalam kondisi terbakar 90 persen di kamar tidur yang berada di lantai satu. TRH adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).
Diduga ia tewas karena dianiaya dan jasadnya dibakar. Dari keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Jumat (3/11/2023) sore.
Ia selama ini tinggal bersama suaminya yang telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.
“Suami korban ini kerjanya di Jakarta, dan sudah berangkat ke Jakarta minggu lalu,” kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono yang dihubungi, Sabtu (11/11/2023).
Kronologi penemuan mayat
Tetangga korban yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan korban baru dua minggu tinggal di perumahan tersebut. Rumah yang ditempati baru dibeli pada Februari 2023 dan direnovasi sebelum ditempati.
“Kayaknya setahu kami dua minggu ini, baru ibu itu sering berada di rumah,” katanya.
Ia mengatakan sejak rumah itu dibeli, korban sering datang ke lokasi. Namun tidak pernah lama.
“Paling lama ini kadang dua hari, kadang satu hari aja,” kata sumber.
Ia mengatakan tetangga mengetahui kejadian tersebut setelah ada sopir keluarga korban yang datang ke rumah tersebut pada Sabtu (4/11/2023) sekitar 23.50 WIB.
“Saat itu ada laki-laki yang mengaku keluarga korban, menanyakan kondisi ibu tersebut. Jadi laki-laki itu meminta ditemani untuk mendobrak pintu karena sudah dipanggil tidak menyahut dari dalam,” katanya.
Tetangga tersebut mengaku ketakutan dan tak berani kalau hanya berdua. “Jadi saya lapor ke Pak RT, saat itu kami Pak RT dan laki-laki yang mengaku keluarga korban mendobrak pintu rumah dari depan,” kata sumber.
Sumber : tribunnews.com