Pematangsiantar, Ruangpers.com – Kapolres Pematangsiantar, AKBP Yogen Heroes Baruno SH, SIK, bersama Forkopimda, hadiri tanam padi perdana dan penyerahan bantuan benih jagung, di Kelompok Tani Satahi, Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar.
Kegiatan itu bertempat di Kelompok Tani Satahi Kelurahan Mekar Nauli, pada Kamis (13/6/2024), pukul 09.00 WIB.
Dalam amantnya, Walikota Pematangsiantar, Dr. Susanti Dewayani Sp.A menyampaikan, ia yakin kalau sudah jadi petani itu biasanya sehat, kemudian jalan pun lincah tegak tapi luar biasa karena setiap hari bergerak sehingga kesehatan itu selalu terjaga.
Tentunya sudah diterangkan dari awal bahwa pada hari ini, pemerintah daerah Kota Pematangsiantar akan memberikan 10 ribu bibit padi faritas unggul yang terbaru, artinya begitu ditanam langsung gepuk.
Begitu ditanam, kemudian mudah – mudahan cepat besarnya, cepat tumbuhnya dan saya rasa lebih mudah sehingga produksinya dapat meningkat, lanjuntnya.
“Jadi 10 ribu bibit padi varitas ini akan bisa untuk kurang lebih 400 hektar lahan persawahan dan ini tentunya tadi istilahnya ada perdana berarti nanti ada yang ke-2 ke-3 dan selanjutntnya. Tentunya ini adalah tujuannya untuk tentang pangan nasional khususnya Kota Pematangsiantar supaya dapat mandiri, artinya kita bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, kebutuhan Kota Pematangsiantar. Tentunya tadi sudah banyak oleh bapak Kadis disaat ini lahan yang ada Kota Pematangsiantar sekitar 1.280 hektar, tadinya lebih tinggi lagi tapi makin lama makin menyusut.
Ini menjadi kekhawatiran kita semua terutama para petani. Pemerintah Kota Pematangsiantar sudah hampir finish adanya RGTN, artinya seluruh wilayah Kota Pematangsiantar sudah dipatokan atau sudah didenahkan yang mana untuk sawah, yang mana untuk perumahan, yang mana untuk kafe – kafe, yang mana untuk sekolahan. Jadi ini sudah dipetakan dan hampir finish, ungkapnya.
“Sekarang Dinas PU berada di Jakarta, tinggal mem-finishkan tinggal peraturan Walikota, selesailah itu. Dan ini akan berlaku seluruh wilayah Siantar. Artinya yang sudah ditetapkan wilayah sawah tidak boleh lagi dibangun menjadi kos – kosan, tidak lagi dibangun untuk kafe – kafe. Kalo itu sesuai dengan aturan pasti isinya tidak akan peluang tapi kedepannya tidak ada sejengkel tanah pun yang peruntukan untuk persawahan kemudian berubah fungsi,”ujar Walikota.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bantuan benih secara simbolis kepada Kelompok Tani Satahi berupa 14 karung, Kelompok Tani Serasi 9 karung, Kelompok Tani Dosroha 10 karung dan Kelompok Tani Horas Nauli 4 karung.
Dan acara ditutup dengan tanam padi perdana oleh Forkopimda.
(rel)