Simalungun, Ruangpers.com – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran radikalisme dan meningkatkan keamanan di wilayah hukumnya, Polres Simalungun, jajaran Polda Sumatera Utara, mengimplementasikan strategi keamanan komunitas melalui kegiatan pengamanan rutin selama Sholat Jumat.
Pada Jumat (22/11/2024), kegiatan pengamanan ini dijalankan di Masjid Jami’ul Ikhsan Huta Petani, Nagori Huta Parik, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.
Kegiatan yang dimulai pada sekitar pukul 12.15 WIB ini, tidak hanya sekadar pengamanan, namun juga sebagai bentuk partisipasi aktif kepolisian dalam kegiatan keagamaan masyarakat.
Bhabinkamtibmas Polsek Bosar Maligas, Aipda Surya Atmaja, yang bertugas pada hari itu, turut serta dalam Sholat Jumat berjamaah yang diimami dan dikhatibkan oleh Bapak Fendi. Khutbah Jumat yang bertema “2 Macam Dosa yang Harus Dijauhi” ini dihadiri oleh 55 jamaah, menandakan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam kegiatan keagamaan yang terjaga keamanannya.
AKP Verry Purba, selaku Kasi Humas Polres Simalungun, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wujud nyata dari upaya Polri dalam menjaga kondusivitas wilayah dari pengaruh radikalisme yang mungkin berkembang.
“Kami berkomitmen untuk terus melindungi semua warga dari ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum, termasuk ancaman radikalisme,” ujar AKP Purba saat dikonfirmasi.
Pengamanan Sholat Jumat ini merupakan bagian dari strategi komprehensif Polres Simalungun dalam mengintegrasikan upaya penegakan hukum dengan pendekatan sosial dan keagamaan.
Kegiatan ini juga berfungsi sebagai platform untuk mempererat hubungan antara kepolisian dengan masyarakat, khususnya dalam mempromosikan pesan-pesan perdamaian dan toleransi antarumat beragama.
IPTU Sonni G. Silalahi, Kapolsek Bosar Maligas, menjelaskan, bahwa kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan keagamaan, adalah penting untuk mencegah infiltrasi ideologi radikal yang bisa mengancam keutuhan sosial. “Dengan berada di tengah masyarakat, kami dapat langsung mendengar dan merespons setiap kekhawatiran yang muncul dari warga,” tambah IPTU Sonni.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar upaya preventif, tetapi juga sebagai sarana edukasi publik tentang pentingnya keamanan dan ketertiban dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat menjalankan ibadah. Kehadiran polisi dalam kegiatan Sholat Jumat secara teratur diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam menjaga keamanan bersama.
Upaya ini juga mendukung program pemerintah dalam memerangi radikalisme, dengan menjaga agar tempat-tempat ibadah tetap sebagai ruang yang aman dan damai bagi semua umat beragama.
(rel)