Pematangsiantar, Ruangpers.com – Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) telah merumuskan visinya untuk tahun 2015-2020 yaitu “Menjadi Persekutuan Penyembahan dan Persembahan”.
Selanjutnya, pada tanggal 15-18 April 2021, GKPI akan mengadakan Sinode Am Periode XXII, di GKPI Centre – Pematangsiantar.
Sinode itu adalah lembaga tertinggi dalam mengambil keputusan di GKPI.
Dalam Sinode tersebut juga akan dipilih Bishop, Sekretaris Jenderal, Majelis Sinode dan Pengurus BPRP (Badan Pekerja Rapat Pendeta) GKPI.
Dan saat ini, di kalangan pendeta dan warga GKPI, telah beredar nama calon Sekretaris Jenderal GKPI, yaitu Pdt. Parsaoran Sinaga, M.Min, M.Th.
Ketika dihubungi wartawan, Sabtu (3/4/2021), Pdt. Parsaoran Sinaga menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Sekretaris Jenderal GKPI.
Dan menurutnya, bahwa GKPI perlu semakin menunjukkan peran dan pengaruhnya, di tengah-tengah persoalan bangsa yang semakin beragam.
Katanya, di tengah-tengah situasi pandemi Covid – 19 yang mulai dapat dikendalikan oleh pemerintah, kita malah dikejutkan dengan peristiwa meledaknya bom bunuh diri, di Gereja Katedral Makasar, baru – baru ini dan bom bunuh diri, di Markas Besar Kepolisian RI.
Menurutnya, Tuhan tidak mengijinkan jatuhnya korban dari umat yang sedang beribadah ataupun polisi yang sedang bertugas.
Pdt. Parsaoran Sinaga juga memuji peran sigap aparat yang berhasil membongkar jaringan teroris di belakang peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Harapannya, kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari.
Dia mengajak umat Kristen, khususnya warga GKPI dimanapun berada untuk senantiasa berdoa agar bangsa dan negara kita dijauhkan dari kerusuhan dan dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dan terkait rencana untuk maju sebagai calon Sekretaris Jenderal GKPI, Pdt. Parsaoran Sinaga yang pernah bertugas sebagai Sekretaris BPRP dan Pemred Suara GKPI tersebut mengatakan, bahwa ia akan maju dengan menyuarakan motto: “Mewujudkan GKPI yang teduh dan beriman teguh”.
GKPI yang teduh dan beriman teguh itu dilandasi tiga gagasan yang akan dilaksanakan, yaitu: pertama, kepemimpinan yang memberdayakan, lalu orientasi pelayanan berbasis jemaat dan GKPI menjadi gereja yang bertumbuh, jelasnya.
Adapun strategi dalam rangka melaksanakan gagasan kepemimpinan yang memberdayakan yaitu melalui pendekatan: melayani bukan untuk dilayani; menjadi role model perubahan dan kepemimpinan yang berdampak pada semua aras GKPI. Selanjutnya, strategi melaksanakan gagasan orientasi pelayanan yang berbasis jemaat adalah dengan cara penguatan 5 P, yaitu: Penatalayanan yang efesien dan efektif; Pengelolaan keuangan yang transfaran; Peraturan yang terintegrasi dengan sistim informasi; Pemberdayaan SDM melalui kelompok BKS; dan Perancangan Sistim Manajemen Data Base. Kemudian, strategi mewujudkan GKPI menjadi gereja yang bertumbuh adalah dengan cara 5 M, yaitu: Meningkatkan pertumbuhan warga jemaat, bangunan gereja dan sarana pendukungnya; Membangun jiwa oikumenis; Meningkatkan kesejahteraan pelayan penuh waktu dan pelayan purna bakti; Membangun dan menjalin kemitraan dengan lembaga gereja secara oikumenis, baik di dalam maupun di luar negri; serta Membangun kebanggaan dan keterikatan batin yang kuat (sense of belonging) warga GKPI untuk kemuliaan Tuhan di dunia ini.
Pdt. Parsaoran Sinaga menikah dengan Pdt. Serlida Sigalingging, STh dan dikarunia 3 orang anak.
Saat ini, mereka melayani di GKPI J.K.Cinta Damai Medan.
Sementara itu, PHJ GKPI J.K. Cinta Damai, yang diwakili Pnt. H. Manurung dan Nurlinda Simanjorang, SH, MKn menyampaikan dukungannya agar Pdt. Parsaoran Sinaga dapat terpilih sebagai Sekretaris Jenderal GKPI.
“Selama bersama dengan beliau dalam pelayanan, kami dapat merasakan ketenangan dan kearifannya dalam menyelesaikan persoalan,”ucapnya.
Sebelumnya, Pdt.Parsaoran Sinaga juga pernah melayani di Kantor Sinode sebagai Pemred Suara GKPI, GKPI Res. Siantar V, di GKPI Batu Aji Batam, di GKPI Kalimantan Timur dan GKPI Siborong Borong.
Akhirnya, Pdt. Parsaoran Sinaga berharap, siapapun yang terpilih sebagai Bishop dan Sekjend GKPI dalam sinode nantinya, kiranya didukung oleh semua warga dan pelayan GKPI. Sehingga pelayanan GKPI boleh semakin maju untuk masa mendatang, harapnya.
(red)