Tapsel, Ruangpers.com – Kenyataan pilu dirasakan Markus warga Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Dia kehilangan istri yang sedang mengandung dan kelima anak kandungnya dalam peristiwa tanah longsor di areal PLTA Batang Toru.
Raut wajah Markus tampak kalut saat mendatangi Posko Bencana Alam di Kantor Kecamatan Marancar. Dia terlihat sedih dan bingung.
Kelima anak Markus diketahui bernama Jupiter (11), Novita (9), Suitafari (7), Sabrio (5) dan Risda (2). Sementara istrinya bernama Helmawati (31) yang sedang hamil.
“Saya ke sini untuk mencari istri dan lima anak saya yang hilang pada peristiwa longsor beberapa hari yang lalu,” ujarnya kepada wartawan ketika ditemui.
Dia mengatakan, saat peristiwa maut itu terjadi, dia sedang berada di Kota Medan.
Sementara anak dan istrinya tinggal di Marancar, Tapsel. “Saya di Medan, mereka (istri dan anak saya) tinggal bersama mertua,” katanya.
Baca Juga : Update Longsor di Areal PLTA Batang Toru Tapanuli Selatan: 3 Orang Ditemukan Tewas
Markus mengaku terakhir komunikasi dengan keluarga pada Kamis (24/4/2021).
“Saat di sini (Marancar) sedang turun hujan,” ucapnya. Diketahui tanah yang longsor berupa tebing tinggi lebih kurang 50 meter dan lebarnya juga lebih kurang 50 meter. Sebagian material longsor jatuh ke dasar Sungai Batang Toru. Sebanyak 13 orang dilaporkan hilang tertimbun longsor.
Sumber : iNews.id