Jakarta, Ruangpers.com – Konsumsi vitamin menjadi hal yang kini banyak diterapkan masyarakat untuk membentengi diri dari penyebaran virus Corona COVID-19. Namun, kini muncul pertanyaan apakah konsumsi vitamin bisa mengganggu fungsi organ dalam seperti ginjal?
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Raissa Edwina Djuanda menyebut, kelengkapan vitamin dalam tubuh memang sangat membantu memperkuat daya tahan tubuh. Meski banyak suplemen yang bisa Anda konsumsi, sumber vitamin terbaik adalah dari makanan sehat.
“Kuncinya gizi seimbang. Konsumsi karbohidrat, sayur, buah dan lauk pauk. Sayur buah juga harus berwarna-warni soalnya beda warna beda kandungan vitaminnya. Gula, garam, dan minyak tidak boleh berlebihan,” ujarnya dalam tayangan e-life, Jumat, (2/7/2021).
Lanjutnya, jenis vitamin yang harus dipenuhi untuk memperkuat daya tahan tubuh adalah vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, selenium, zinc, omega 3, dan probiotik. Apalagi jika Anda kontak erat dengan pasien COVID-19 maka tambahan suplemen mungkin dibutuhkan.
Namun, konsumsi vitamin juga tidak boleh berlebihan. Ia menjelaskan, tubuh punya mekanisme tersendiri dalam menyerap vitamin. Jika berlebihan, vitamin tersebut akan dibuang melalui urin dan risiko terburuk adalah kerusakan organ dalam seperti ginjal.
“Pada umumnya (vitamin) disarankan didapat dari makanan sehat. Tapi kalau kontak erat boleh konsumsi (suplemen tambahan). Paling lama konsumsi sebulan ya jangan lama-lama takutnya ganggu ginjal,” paparnya.
Ia menyarankan, saat memilih vitamin cek terlebih dahulu dosisnya dan sesuaikan dengan kebutuhan. Ia juga menyebut jika vitamin paling baik dikonsumsi setelah makan.
Meski demikian, ia menegaskan tidak ada yang bisa menggantikan nutrisi dari makanan utuh. Sehingga, ikuti prinsip gizi seimbang dengan konsumsi makanan sehat, kurangi makanan olahan, dan terapkan pola hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sumber : detik.com