Medan, Ruangpers.com – Kata monza sebagai bahasa Medan yang sering dianggap bermakna pakaian bekas. Namun nyatanya, makna kata monza adalah pakaian bekas bukanlah makna sebenarnya.
Salah satu penyusun Kamus Medan dan pegawai Badan Bahasa Provinsi Sumatera Utara Anharuddin Hutasuhut menjelaskan sebenarnya monza diambil dari nama tempat. Dirinya mengatakan bahwa monza merupakan akronim dari Mangonsidi Plaza.
“Sepanjang pengetahuan, kata Monza akronim dari Mangosidi Plaza,” kata Anharuddin kepada detikSumut, Jumat (17/3/2023).
Penyebutan monza sebagai pakaian bekas menurut Anharuddin disebabkan adanya realitas sosial yang terjadi di Mangosidi Plaza. Dia menuturkan Mangosidi Plaza memang menjual barang-barang bekas.
Toko-toko yang ada di sekitaran Mangosidi Plaza itu tak sedikit menjajakan pakaian bekas. Realitas sosial tersebut kemudian akhirnya menyebar dan membuat istilah monza sebagai pakaian bekas.
“Sekarang kan begini, dia kan akronim atau singkatan dari Mangosidi Plaza. Memang dia tempat menjual barang-barang bekas,” katanya.
“Ini mungkin asal-usulnya Mangosidi Plaza itu banyak toko-toko yang menjual pakaian bekas dan sangat terkenal munculah istilah itu disingkat Mangosidi Plaza jadi Monza,” sambungnya.
Bahkan menurut Anharuddin, kata monza sebenarnya telah digunakan sejak lama. Dirinya mengatakan bahwa istilah tersebut telah ada sejak tahun 1991.
“Karena masa kuliah saya dulu tahun 91 itu sudah ramai, sudah dikenal kata Monza itu,” pungkasnya.
Sumber : detik.com