Jakarta, Ruangpers.com – Paris Saint-Germain jadi yang terdepan untuk merekrut Lionel Messi. Sejumlah anggota Barcelona mengajukan komplain ke Komisi Eropa atas langkah PSG.
Paris Saint-Germain menjadi satu dari sedikit klub yang diyakini punya kemampuan finansial untuk merekrut Lionel Messi. Saat ini, raksasa Prancis itu tengah menyusun strategi agar bintang Argentina tersebut masuk dalam skema keuangan mereka.
Merekrut Lionel Messi memang tak mudah. Meski tak ada biaya transfer, namun gajinya begitu besar. Barcelona bahkan tetap tak bisa merekrutnya meski Messi sudah bersedia memangkas gaji hingga 50%.
The Athletic memaparkan bahwa sekalipun Messi bersedia bermain tanpa digaji, Barcelona tidak akan bisa mendaftarkannya ke LaLiga. Sebab bahkan tanpa gaji Messi, struktur gaji Barcelona sudah mencapai 95% dari total pendapatan mereka.
Padahal LaLiga menetapkan pembatasan gaji, meminta Barcelona menurunkan pengeluaran gaji agar mencapai level 70%. Lalu apakah PSG punya kelonggaran di pos gaji untuk mengikat Messi?
Hal itulah yang dikomplain secara resmi ke Pengadilan Banding Komisi Eropa oleh sejumlah anggota Barcelona, diwakili pengacara Dr Juan Branco. Marca melaporkan bahwa komplain ini menyasar fakta bahwa PSG juga punya rasio pendapatan-pengeluaran gaji yang tak lebih baik.
“Rasio PSG terkait Financial Fair Play lebih buruk dari Barcelona. Pada 2019/2020 saja, 99% pemasukan PSG digunakan untuk gaji, sementara saat itu levelnya buat Barcelona adalah 54%,” ungkap pernyataan dalam komplain itu, seperti dilansir Marca.
Sebagai catatan, PSG musim ini sudah melakukan sejumlah perekrutan pemain berprofil tinggi. Les Parisiens mengontrak Gianluigi Donnarumma, Sergio Ramos, Achraf Hakimi, dan Georginio Wijnaldum.
Baca Juga : Momen Haru Lionel Messi Ucap Selamat Tinggal Barcelona, Air Mata Berlinang
Sumber : detik.com