Medan, Ruangpers.com – Sri Yani adalah istri almarhum Samsidi, pria yang tewas ditebas setelah ketahuan mencuri seng dan kayu broti di peternakan kambing.
Saat ditemui, ia menceritakan bahwa dirinya sempat syok mendengar kabar bahwa suaminya sedang berada di rumah sakit.
Dia menyampaikan bahwa, suaminya pergi dari rumah, pada Jumat (20/10/2023) sore.
Namun, Sri tidak mengetahui suaminya pergi kemana.
“Dari hari Jumat sore dia nggak pulang ke rumah, nggak jumpa. Dapat kabar, saya langsung ke Rumah Sakit Fajar,” kata Sri kepada Tribun-medan, Selasa (24/10/2023).
Katanya, mendengarkan kabar tersebut ia dan anaknya langsung menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di sana, dia menyaksikan suaminya sudah berbaring di tempat tidur rumah sakit.
“Sampai sana saya lihat bapak Samsidi terbaring di tempat tidur rumah sakit, dan sudah tidak bernyawa. Kakinya terpotong dua-duanya tapi tidak putus, cuma terluka. Matanya lebam,” sebutnya.
“Terus sudah itu, pihak klinik bilang ini harus dijahit. Silakan dijahit kata saya, dananya Rp 350 ribu,” sambungnya.
Sri menyampaikan, setelah itu jenazah pun di bawa ke rumah duka.
Lalu tak lama, petugas kepolisian datang ke rumah duka dan meminta agar jenazah almarhum di bawa lagi ke rumah sakit Bhayangkara medan, untuk keperluan autopsi.
“Sudah di autopsi, kami panggil ambulan di bawa pulang lalu kami kebumikan,” ujarnya.
Kemudian, saat disinggung soal isu bahwa Samsidi tewas karena dianiaya lantaran kedapatan mencuri, Sri mengaku tidak mengetahuinya.
“Kalau itu tidak saya tidak tahu sama sekali, yang saya tahu saya dipanggil warga pergi ke klinik fajar,” bebernya.
Ia menuturkan bahwa, almarhum keseharian pekerja serabutan. Sementara, dirinya bekerja sebagai asisten rumah tangga.
“Kalau dia kadang kerja kadang nggak, biasa tukang bangunan dan sumur bor,” pungkasnya.
Sumber : tribunnews.com