Asahan, Ruangpers.com – Korban kebakaran di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan mengaku rela meninggalkan harta bendanya demi menyelamatkan diri saat kebakaran.
Ketika api berkobar mengepung permukiman, warga langsung naik sampan tinggalkan harta.
“Apinya besar, keliling. Jalan kedepan sudah api semua, satu-satunya jalan kami naik perahu,” kata Hasfa Marpaung, seorang warga, Minggu (17/4/2022).
Ia mengatakan, dirinya dan warga lain berhimpit-himpitan naik perahu demi menyelamatkan diri.
“Ya ramai-ramailah, berhimpit-himpitan kami naik kapal. Semua orang sini punya perahu, jadi itulah yang dimanfaatkan,” katanya.
Ia mengaku sudah tidak memikirkan harta bendanya lagi yang hangus terbakar oleh api.
Yang Hafsah pikirkan hanyalah nyawa dirinya dan anak-anaknya.
“Kalau harta bisa dibeli, nyawa tidak. Makanya saya hanya mengambil berkas penting seperti ijazah anak-anak saya. ATM, buku tabungan, surat rumah, semua tinggal terbakar di dalam rumah,” katanya.
Bahkan, sepeda motor miliknya yang digunakan sehari-hari juga ikut ditinggal karenakan akses keluar melalui darat sulit ditempuh.
“Kereta (sepeda motor) kami itu terbakar di rumah,” katanya.
Janda yang hidup dengan anak-anaknya ini mengatakan, kebakaran kali ini adalah musibah paling besar yang dialaminya sepanjang hidup.
Hafsah pun tidak tahu bagaimana nantinya menjalani Idul Fitri dengan kondisi rumah terbakar.
“Saat ini harta yang kami punya cuma yang ada di badan. Selebihnya semuanya hangus terbakar, suasana puasa seperti ini. Bahkan sebentar lagi sudah mau lebaran Idul Fitri,” katanya.
Ia berencana akan berdiam di puing-puing reruntuhan rumahnya.
Sebab, Hafsah tidak tahu hendak pergi kemana untuk mengungsikan diri.
“Tetap di sini ajalah ibu, enggak tahu mau kemana. Tetangga juga enggak mungkin, ibu sudah tidak memiliki suami, hanya bergantung pada anak. Saat ini hanya berserah diri sajalah kepada Allah,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya tidak menduga musibah seperti ini terjadi.
Begitu bangun dari tidur, rumahnya telah dikepung api.
“Tidak ada yang menyangka. Karena takdir baik dan buruk itu sudah ditakdirkan Allah, bangun dari tidur, rumah langsung terbakar, mau sahur dan salat subuh pun tidak bisa. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kami,” katanya.
Sementara, Ismail Zulkifli, Kepala Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan saat dikonfirmasi Tribun-Medan.com mengtakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Korban jiwa alhamdulillah tidak ditemukan,” kata Ismail kepada Tribun-medan.com.
Hanya kerugian materil yang dialami oleh korban kebakaran.
Jumlah rumah yang terbakar ada 54 unit.
“Kerugian masih kami hitung berapa, dan rencana akan dilaporkan ke atasan,” katanya.
Ia mengaku untuk sementara para korban diungsikan ke lapangan yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Ismail juga mengatakan akan mengusulkan dapur umum untuk korban kebakaran.
Sumber : tribunnews.com