Corona Ganggu Pengusaha Buku Bekas di Pematangsiantar, Biasanya Bisa Raup Rp500 Juta dalam 3 Bulan

Pematangsiantar, Ruangpers.com – Virus Corona atau Covid – 19 juga mengganggu pengusaha buku bekas di Kota Pematangsiantar.

Sejak mewabahnya virus tersebut yaitu mulai bulan Maret 2020 lalu, pendapatan pengusaha buku turun drastis, apalagi sejak ditiadakan aktivitas belajar tatap muka, di sekolah atau diberlakukannya belajar daring.

Hal itu diungkapkan salah seorang pengusaha buku bekas, Pdt Dangas Sihombing SE saat disambangi Ruangpers.com, Sabtu (6/2/2021) siang lalu.

Dikatakan Dangas, dulunya dalam 3 bulan yaitu di bulan 7, 8 dan 9, dia bisa meraup untung yang lumayan besar, mencapai Rp500 juta, namun sejak corona, pendapatannya jadi turun drastis.

“Di bulan 7 sampai bulan 9, biasanya itu jadwal masuk pelajaran baru, mulai TK hingga anak kuliah. Dan biasanya, banyak yang datang belanja buku bekas ke toko kita ini karena semua lengkap disini dengan harga yang terjangkau. Namun karena corona, nyaris tidak ada lagi anak sekolah yang datang beli buku bekas karena semua belajar daring dan pakai buku dari sekolah,”ungkapnya.

Meski begitu, lanjut dia, dirinya masih bisa bertahan dalam menjalankan usahanya, dan tidak sampai melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya yang jumlahnya sampai 200 orang, termasuk karyawan yang menangani barang bekas (botot,red).

Dangas juga memotivasi karyawannya untuk mencari solusi memasarkan buku bekas tersebut dan salah satunya dengan cara online.

“Puji Tuhan lah, walau pun pengaruh corona luar biasa, tapi kita masih bisa menggaji karyawan yang gajinya ada yang mulai Rp3 juta per orang. Namun untuk menambah aset seperti untuk membeli ruko baru, saya harus bersabar dan tahan selera dulu. Semoga virus corona ini cepat berlalu, sehingga sekolah bisa beraktivitas seperti biasa,”ujarnya berharap.

Masih katanya, dia juga terpaksa menggudagangkan buku bekas tersebut agar tidak rusak dan sebagian lagi terpaksa dijual dengan timbang kilo.

(red)