Pematangsiantar, Ruangpers.com – Mahalnya harga daging babi biasa yang harganya berkisar Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogramnya, sangat mempengaruhi daya beli masyarakat, khususnya di Kota Pematangsiantar.
Naiknya harga daging babi ini, mengakibatkan para pelaku usaha rumah makan khas Batak seperti Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK), terpaksa ambil jurus jitu untuk mengambil untung dengan menaikkan harga dagangan mereka.
Seperti yang dihimpun Ruangpers.com, Rabu (27/1/2021), jika sebelumnya harga satu porsi kecil BPK hanya Rp16 ribu, sekarang sudah naik drastis, yaitu Rp25 ribu per porsinya.
Lagi – lagi, mahalnya harga daging ini,akibat langkanya stok babi yang mau dijual di pasar. Bahkan untuk di Siantar – Simalungun, nyaris tidak ada babi milik para warga peternak yang dapat dibeli oleh para pedagang babi, sebut saja seperti pedagang babi di Pasar Dwikora Pematangsiantar.

Namun disisi lain, harga daging babi hutan atau di kalangan suku Batak disebut Aili, terpantau turun yaitu Rp25 ribu per kilogramnya. Karena sebelumnya, pada bulan Nopember 2020 lalu, harga daging babi hutan Rp30 ribu per kilogramnya.
Kondisi harga daging babi hutan tersebut, dibenarkan Hutapea (33), salah seorang pedagang babi hutan, di jalan SKI Pematangsiangtar, Selasa (26/1/2021).
Pengakuannya, minat masyarakat untuk membeli daging babi hutan juga lumayan tinggi karena per harinya, dagangannya itu busa laku 50 kilogram.
Nah, tinggal masyarakat pengkonsumsi daging babi mau pilih yang mana? Ada daging hutan yang harganya juga terjangkau.
(red)