Medan, Ruangpers.com – Pratu AR Terlibat Pembunuhan Yosua Samosir, Ini Penjelasan Kasi Intel Wingko III Kopasgat TNI AU.
Seorang personel TNI AU dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Lanud Soewondo berinisial Pratu AR diduga terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Yosua Samosir.
Kini, Pratu AR telah dilakukan penahanan oleh Satuan Polisi Militer (Satpom) Lanud Soewondo.
Kasi Intel Wingko III Kopasgat TNI AU, Mayor Dasril mengakui bahwa anggota tersebut terlibat pembunuhan terhadap pemilik warung kopi bernama Yosua Samosir.
“Yang bersangkutan sudah menyerahkan diri, sekarang sudah ditahan di POM dan dilakukan proses hukum,”ujarnya.
“Memang anggota kita, tapi sudah di proses hukum,” tegas Mayor Dasril kepada Tribun-medan.com, Kamis (10/8/2023).
Namun, saat disinggung soal motif dari pembunuhan tersebut ia malah buang badan dan mengaku tidak mengetahuinya.
“Kalau itu saya tidak tahu, saya bukan penyidik, dia sudah mengaku dan kita serahkan,”ujarnya.
Ia juga enggan membeberkan identitas pelaku yang merupakan anggota TNI AU aktif tersebut.
Tetapi, Mayor Dasri menyampaikan bahwa TNI AU dari kesatuan pelaku telah mendatangi keluarga korban dan telah meminta maaf.
“Kalau itu saya enggak begitu mau menjelaskan (identitas), yang jelas atas nama institusi kita sudah mendatangi pihak keluarga korban,”ujarnya.
“Pihak korban pun, istrinya sudah ikhlas dan menerima permintaan maafkan kami,”bebernya.
Dikatakannya, saat ini anggota tersebut sudah dilakukan penahanan dan proses hukum di POM TNI AU Lanud Soewondo.
“Pastinya sekarang sudah di proses hukum, kalau yang mengenai lain-lain saya tidak tahu dan saya tidak mau mengeluarkan statemen, karena sudah masukn di POM AU,”tutupnya.
Ketika dikonfirmasi ke Komandan Satuan POM Lanud Soewondo, Mayor Pom Muhammad Sadin Adjie, dirinya belum mau memberikan keterangan.
Terpisah Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko, ia membenarkan bahwa ada seorang prajurit TNI Angkatan Udara (AU) ditangkap karena diduga terlibat membunuh Yosua Samosir, pemilik warung kopi (warkop) di Medan.
Kata Marsda Agung Handoko, terduga pelaku telah ditahan dan menjalani proses penyidikan di Satpom Lanud Soewondo Medan.
“Sudah masuk proses penyidikan di Satpom Lanud Medan,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko, Selasa (8/8/2023).
Namun, Marsda Agung belum bisa merinci identitas oknum TNI AU tersebut dan juga motif serta kronologisnya.
Penjelasan Teman Dekat Korban
Sebelumnya, Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan bersama Satuan Polisi Militer TNI AU Lanud Soewondo sudah menangkap pelaku pembunuh Yosua Samosir.
Korban Yosua Samosir merupakan pemilik warung kopi.
Yosua tewas ditikam dengan sebilah sangkur oleh pria cepak di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan.
Menurut informasi, pelaku pembunuhan Yosua Samosir adalah oknum anggota TNI AU, Pratu AR.
Berto Siagian, saksi mata sekaligus kerabat korban membenarkan bahwa pembunuh Yosua Samosir sudah ditangkap.
Yang mengejutkan, bahwa Berto Siagian mengatakan bahwa Pratu AR, pelaku pembunuh Yosua Samosir bertugas di Komando Pasukan Gerak Cepat atau Kopasgat.
“Pelaku sudah ditangkap. Oknum TNI AU Kopasgat,” kata teman korban, Berto Siagian pada Tribun-medan.com, Rabu (9/8/2023).
Ia mengatakan, setelah pelaku ditangkap, keluarga termasuk dirinya sudah dipanggil Polisi Militer TNI AU.
Berto Siagian dan keluarganya dipanggil dalam rangka pemeriksaan.
“Sudah diperiksa juga semua saksi-saksi di POM. Kami dipanggil di POM untuk menyamakan BAP yang dari polsek,” kata Berto.
Ia menerangkan, sampai saat ini pihak keluarga belum ada dipertemukan dengan pelaku pembunuh Yosua Samosir.
“Untuk motif pastinya juga belum dikasih tahu sama keluarga,” katanya.
Penjelasan Kasat Reskrim Polrestabes Medan
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa sempat membenarkan pelaku sudah ditangkap.
“Pelakunya sudah diamankan satu orang,” kata Kompol Fathir kepada Tribun-medan.com, Selasa (8/8/2023) kemarin.
Ia menyampaikan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan POM TNI AU untuk penanganan kasus tersebut.
“Kita juga bekerja sama dengan POM TNI AU dan sekarang sudah diserahkan ke sana,” sebutnya.
Sempat Bantah Ada Oknum TNI AU Terlibat
Sebelumnya, Komando Sektor (Kosek) I/Medan TNI AU sempat membantah ada oknum TNI AU yang terlibat pembunuhan Yosua Samosir.
Pabanda Pamadya Kosek I/Medan TNI AU, Mayor Indra Paulus menganulir isu yang mengatakan bahwa pelaku pembunuhan tinggal di mess Kosek.
Ia menegaskan, pihaknya sudah melakukan pencarian dan pendataan, bahwa tidak ada anggota yang melakukan tindak pidana dimaksud. “Kami secara internal sudah melakukan kroscek kepada seluruh anggota. Kami melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian Polrestabes,” kata Paulus kepada Tribun-medan.com, Senin (24/7/2023).
Ia mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Polrestabes Medan untuk mengungkap kasus ini. “Saya pastikan tidak ada (anggota yang terlibat),” kata Indra.
Ia mengatakan, pihaknya pun sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Saat itu, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian.
Senada disampaikan Komandan Satuan Provost Kosek I/Medan TNI AU, Lettu Pom Heru Sisyanto. Katanya, tidak ada anggota TNI AU yang membunuh warga.
“Kalau pun memang itu pelakunya ada dari TNI AU akan kami proses sesuai hukum. Tapi sementara ini masih proses penyelidikan pelakunya,” kata Heru.
Terpisah, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Kosek I/Medan, Letda Dani mengatakan pihaknya mendukung penuh polisi mengungkap kasus ini.
Katanya, jika benar ada oknum anggota terlibat membunuh pemilik warung kopi tersebut, dipastikan akan menjalani hukuman sesuai perundang-undangan yang berlaku.
“Kami TNI AU mendukung penuh penyelidikan dari pihak yang berwajib, sama-sama kita tunggu prosesnya. Nanti siapa pelakunya diproses hukum,” ujarnya.
Pelaku sempat jatuh ke selokan
Sebelumnya juga, ada warga yang bilang, bahwa pria cepak berbadan tegap yang menikam leher dan bau pemilik warung kopi itu sempat mengaku tinggal di mess Kosek Hanudnas III TNI AU Lanud Soewondo Medan. Namun, warga tak sempat menanyakan identitas pelaku.
Setelah ribut-ribut pada Minggu (23/7/2023) dini hari itu, pelaku yang sempat jatuh ke dalam parit akibat ditendang korban kemudian kabur meninggalkan lokasi.
Padahal, sejumlah warga sudah sempat menghalau pelaku.
“Awalnya kami enggak nyangka dia (pelaku) senekat itu, langsung ditikamnya leher korban sampai tembus,” kata Berto Siagian, keponakan dari Yosua Samosir.
Berto mengatakan, penikaman ini bermula dari adanya cekcok mulut antara pelaku dengan sejumlah remaja yang dituduh melakukan balap liar.
Pada dini hari itu, korban yang tengah menjaga warung sempat berniat ingin melerai keributan.
Belakangan, saat korban dan saksi mendekati mobil yang dibawa pelaku, di dalamnya ternyata ada seorang remaja yang mereka kenal.
Remaja tersebut sudah dalam keadaan lebam. Sehingga, korban kemudian meminta agar pelaku segera menurunkan remaja yang disebut-sebut bernama Andre itu.
Namun, pelaku tidak mau menuruti permintaan korban, sehingga kemudian terjadilah pembunuhan itu.
“Dia (pelaku) masuk ke dalam mobil. Rupanya ngambil sangkur,” kata Berto.
Selanjutnya, pelaku langsung menancapkan sangkurnya ke leher dan bau korban.
Seketika, korban terhuyung-huyung masuk ke dalam warungnya dalam keadaan bersimbah darah.
Warga dan saksi sempat berupaya membawa korban ke RSUP Adam Malik Medan. Nahas, karena diduga kehabisan darah, korban kemudian meninggal dunia.
Dugaan Senggolan di Jalan
Sejumlah warga yang diwawancarai Tribun-medan.com mengatakan, sebelum pembunuhan terhadap Yosua Samosir terjadi, sempat terjadi keributan di sekitar SMA Negeri 2 Medan.
Kata warga, pelaku yang mengendarai mobil minibus ini diduga bersenggolan di jalan dengan sejumlah remaja.
Saat itu, para remaja dikabarkan kebut-kebutan dan melakukan balap liar, hingga membuat pelaku tidak senang.
Selanjutnya, pelaku menodongkan sangkur ke arah remaja bernama Andre. Andre dicurigai ikut melakukan balap liar.
Melihat ada yang diamankan, para remaja lain kabur mengarah ke warung korban. Selanjutnya, pelaku pun menyisir Jalan Adi Sucipto.
Sampai di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, persisnya di depan Komplek CBD Polonia, pelaku menghentikan laju mobilnya di dekat warung korban.
Andre yang ada di dalam mobil pelaku lantas minta tolong dengan kondisi wajah lebam.
Karena mendengar ada suara teriakan dari dalam mobil, korban yang saat itu berada di warungnya kemudian mendatangi mobil pelaku.
Lantaran korban dan beberapa saksi mengenali Andre, korban meminta pelaku agar melepaskan anak tersebut. Namun, pelaku tidak mau menuruti permintaan korban.
Saat itu, terjadi adu mulut, hingga kemudian pelaku menancapkan sangkurnya ke leher dan bahu korban.
Ketika ditikam pelaku, korban sempat berusaha melawan. Pelaku sempat kena tendang, hingga terjatuh ke parit.
Setelah itu, pelaku yang melihat korban sudah terhuyung-huyung bercucuran darah kemudian melarikan diri dari lokasi.
Pascakejadian, korban sempat dibawa ke RSUP Adam Malik Medan. Nahas, karena diduga kehabisan darah, korban meninggal dunia.
Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Karya Bakti, Gang Landasan Ujung, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Korban disemayamkan di rumah duka.
Sosok terduga pelaku, setelah diverifikasi dan dari sejumlah saksi, oknum Kopasgat TNI AU tersebut diketahui bernama Pratu Alunpah Richal (Pratu AR).
Pratu Alunpah Richal merupakan anggota Wing III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang bermarkas di Lanud Suwondo Medan.
Sumber : tribunnews.com