Pematangsiantar, Ruangpers.com – Menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di wilayah Kota Pematangsiantar, Kapolres Pemarangsiantar, AKBP Fernando SH, S.I.K, saksikan penyuntikan perdana vaksinasi PMK, di Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Rabu (20/7/2022), sekitar pukul 09.30 WIB.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Sekda Kota Pematangsiantar, Budi Utari Siregar, AP, Kasat Intelkam, AKP Arifin Pakpahan, Kasat Binmas, AKP Jahrona Sinaga, SH, Kapolsek Siantar Martoba, AKP Manaek Ritonga, SH, MH, Kasi Humas, AKP Rusdiahya, Anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Ferry Sinamo, SH, MH, Plt. Kadishub Kota Pematangsiantar, Dra. Kartini Batubara, MM, Kasatpol PP Pemko Pematangsiantar, Robert Samosir, Kasi Intel Kejari Kota Pematangsiantar, Rendra Yopi Pardede, SH, dan Pasi Gakkum Denpom I/1 Pematangsiantar, Kapten CPM. Sukarto Sembiring, dan undangan lainnya.
Sebelum hewan ternak disuntik vaksin PMK, Sekda Kota Pematangsiantar menyampaikan, vaksin hari ini adalah vaksin pertama yang berjumlah 116 ekor sapi dengan tujuan untuk mengantisipasi hewan ternak tersebut agar tidak terpapar virus PMK di wilayah Kota Pematangsiantar.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyuntikan hewan ternak oleh Tim Vaksinator.
Pada kesempatan itu, Kapolres Pemarangsiantar, AKBP Fernando menyampaikan, kegiatan ini menjadi atensi dan prioritas dari Pemerintah , dan salah satu caranya adalah melakukan vaksinasi.
Adapun jumlah ternak yang sudah didatakan ada 700 sapi di Wilkum Kota Pematangsiantar dan untuk target vaksinasi hari ini berjumlah 116 ekor sapi.
“Kami menghimbau masyarakat yang memiliki ternak sapi agar tidak takut terhadap vaksinasi ini. Karena saat ini PMK sudah mewabah khususnya di wilayah Sumut. Untuk itu, vaksinasi ini adalah tindakan yang tepat karena sudah dilakukan uji klinis dan tidak ada efek samping bagi ternak yang sudah dilakukan vaksinasi,”ungkap Kapolres.
Adapun syarat hewan ternak yang sudah dapat dilakukan divaksin yaitu sapi yang berumur tiga bulan yang kondisinya sehat dan tidak kondisi hamil, kata Kapolres.
Tujuannya agar hewan – hewan kita tidak mati, sehingga tidak mempengaruhi ekonomi masyarakat, tutup Fernando.
(rel/gun)