Lumajang, Ruangpers.com – Elfira Rustina, ibunda Muhammad Naufal Zidan (19), mahasiswa UI tewas dibunuh senior, menceritakan saat terakhir bertemu dengan anaknya. Rustina mengaku ada firasat kepergian anaknya saat terakhir bertemu.
di rumahnya di Kelurahan Tompokersan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (5/8/2023), Rustina bercerita saat terakhir mengantarkan Zidan ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
Dia tahu betul anak pertamanya itu sulit untuk diajak foto. Namun saat itu Zidan meminta ibundanya untuk berfoto bersama dirinya. “Dia tidak pernah mau diajak foto. Momen apa saja kalau diajak foto itu sulit kalau tidak mood,” kata Rustina.
“Tapi waktu itu di bandara, dia bilang ‘Mama enggak kepengen foto sama saya?’ Itu yang buat saya sampai sekarang merasakan (firasat) itu,” ujarnya lagi. Rustina mengiyakan permintaan anaknya itu. Zidan foto bertiga bersama kedua orang tuanya. Setelahnya Rustina meminta Zidan berfoto dengan adiknya.
“Akhirnya saya foto bertiga. Terus saya suruh adiknya foto berdua sama kakaknya,” kata Rustina.
Bukan hanya foto bersama yang dirasakan Rustina sebagai firasat kepergian anaknya. Zidan menurutnya melakukan hal yang juga tak biasa. Menurut Rustina, saat itu anaknya seperti enggan berpisah dengan dirinya. Padahal setiap keberangkatan dari bandara, dia selalu pergi begitu saja.
“Biasanya kalau sudah masuk (bandara) tidak pedulikan lagi. Tapi waktu itu enggak,” ujarnya.
Rustina menceritakan, Zidan menoleh sebentar ke belakang melihat kedua orang tuanya dan adiknya yang mengantarnya berangkat. Bahkan seolah tak ingin melepas pandangan karena terus menoleh ke belakang meski telah berjalan jauh masuk ke bandara.
“Dia sampai jauh terus pandangi kami. Itu yang enggak kami sadari kalau itu terakhir,” tutur Rustina.
Zidan, mahasiswa Sastra Rusia UI tewas dibunuh seniornya, AAB (23) di dalam kamar kos di kawasan Kukusan, Beji, Depok. AAB menghabisi nyawa juniornya itu dengan pisau lipat. AAB ditangkap tak lama setelah pembunuhan itu.
“10 luka tusukan di dada,” kata Wakasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan.
Sumber : iNews.id