Medan, Ruangpers.com – Edy Rahmayadi mengakui dirinya kadang menggunakan gaya tentara saat menjalankan aktivitasnya sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Edy mengatakan hal itu membuatnya sampai disomasi 65 kali.
Hal itu disampaikan Edy saat memberikan sambutan saat bersilaturahmi dengan Dewan Hakim Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Edy awalnya bercerita soal banyaknya faham yang harus dia hadapi saat menjadi gubernur.
“Saya selalu dengan segala macam bentuk orang, dengan segala macam faham,” kata Edy dalam sambutan di rumah dinasnya, Minggu (20/3/2022).
Edy mengatakan situasi ini berbeda dengan apa yang dihadapinya saat masih anggota TNI. Mantan Pangkostrad itu mengatakan kondisi ini tetap harus dilalui meski sulit.
“Pada saat menjadi tentara saya tidak pernah itu, tapi saya sekarang harus alami itu,” ucapnya.
Edy pun mengaku kadang dirinya mengeluarkan gaya tentara saat menjabat sebagai gubernur. Hal ini, kata Edy, yang membuatnya sering mendapatkan somasi.
“Kadang kala muncul juga gaya tentara saya. Makanya saya 3 tahun 4 bulan, sudah 65 kali saya disomasi,” tutur Edy.
Edy pun mengaku dirinya sering tidak sabar. Dia mengaku sering tidak sabar meski guru ngajinya dulu selalu mengajarkan kesabaran.
“Kadang-kadang tak sabar. Guru saya mengajarkan begini begini, insyaallah, tak lepas dari Al-Quran dan Hadits. Tapi kenyataan yang saya alami, alhamdulillah, sulit sekali saya mengerti,” jelasnya.
Disebut Peduli Kepada Ahli Al-Qur’an
Dewan Hakim Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional, Prof Dr Said Agil Husin Al Munawar, menilai Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi sebagai gubernur yang paling peduli terhadap ahli Al-Qur’an. Apa alasannya?
Awalnya, Said mengajak seluruh pihak untuk mensukseskan gelaran MTQ Sumut ke-38.
“Kita akan bersama-sama mensukseskan Musabaqoh Tilawatil Quran yang ke 38 yang akan digelar insyaallah mulai besok pagi dan seterusnya,” kata Said dalam sambutannya.
Said mengatakan MTQ ini digelar untuk membumikan Al-Quran di wilayah Sumut. Selain itu, MTQ Sumut ini juga dinilai sebagai ajang permulaan agar perwakilan Sumut dapat meraih penghargaan di MTQ tingkat nasional.
Said menjelaskan Sumut telah meraih gelar pada seleksi Tilawatil Qur’an beberapa waktu yang lalu. Dengan persiapan yang lebih matang, Said yakin Sumut akan meraih kemenangan juga pada MTQ Nasional yang akan digelar di Kalimantan Selatan pada tahun ini.
“Maka insyaallah dengan kerja keras kita semua, dan juga penampilan yang prima dari anak-anak kita semua akan menghasilkan apa yang akan dicita-citakan bapak gubernur,” tuturnya.
Said kemudian mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi yang peduli terhadap penghapal dan pembaca Al-Qur’an yang ikut dalam MTQ. Menurutnya, Edy merupakan gubernur yang paling perhatian kepada para ahli Al-Qur’an.
“Kita ucapkan sekali lagi terima kasih atas perhatian yang luar biasa kepada Al Ahlu Qur’an dan memberikan penghargaan yang sangat-sangat luar biasa kepada anak-anak yang sudah berprestasi. Mungkin hanya satu orang atau dua orang gubernur yang punya kepedulian seperti ini,” jelas Said.
Edy Rahmayadi dalam acara menyampaikan harapannya agar pelaksanaan MTQ terus dilakukan. Dia meminta MTQ itu digelar mulai dari tingkat kecamatan.
“Guru-guru saya sekalian, musabaqoh ini setiap tahun dilakukan. Dan di Sumatera Utara saya sudah minta lakukan mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten dan saat ini adalah tingkat provinsi,” kata Edy.
Edy mengatakan dirinya bukan menginginkan juara dalam pelaksanaan MTQ ini. Namun, dia menginginkan agar ayat-ayat Al-Quran tetap dibaca.
“Saya tidak mencari juara, tapi saya ingin mengumandangkan kalam ilahi ini,” imbuhnya.
Sumber : detik.com