Pematangsiantar, Ruangpers.com – Tingginya harga daging babi biasa, membuat daya beli warga jadi berkurang. Dan warga terpaksa beralih ke daging aili (babi hutan,red) yang harganya lebih terjangkau.
Seperti informasi yang dihimpun Ruangpers.com, Selasa (26/1/2021) siang tadi, daging babi hutan banyak dibeli warga karena harganya yang jauh lebih murah. Kalau harga babi biasa mencapai Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogramnya, sementara harga daging babi hutan hanya Rp25 ribu per kilogramnya.
Dan melonjaknya harga daging babi, sama sekali tidak berimbas, kepada para pedagang daging babi hutan.
Hal itu dibenarkan salah seorang pedagang daging babi hutan, marga Hutapea (33) saat ditemui Ruangpers.com, di jalan SKI, Kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar, Kota Pematangsiantar, Selasa siang tadi.
Baca Juga : Babi Langka, Pedagang Daging Babi Cari Stok Sampai ke Lampung dan Pekanbaru
Baca Juga : Harga Daging Babi Melambung Tinggi di Pematangsiantar, Pedagang Ungkap Penyebabnya
Dijelaskan Hutapea, naiknya harga daging babi tidak berpengaruh kepada para pedagang daging aili karena stok babi hutan selalu ada, sehingga harga jualnya bisa normal.
Bahkan, lanjut Hutapea, harga daging babi hutan turun karena sebelumnya dijual Rp30 ribu per kilogramnya saat jelang Natal 2020 kemarin.
“Ini harga daging babi udah turun, karena sebelumnya, pada bulan Nopember 2020 lalu, harga daging babi Rp30 ribu perkilonya,”ujar Hutapea yang mengaku per Minggunya dapat jatah 50 ton untuk dijual.
Dan per harinya, mampu terjual Rp50 kilogram, tambahnya.
(red)