Pematangsiantar, Ruangpers.com – Harga daging bagi semakin melambung tinggi di Kota Pematangsiantar dan kondisi itu membuat warga pengkonsumsi menjerit dan termasuk pedagang daging babi.
Hasil liputan Ruangpers.com, Minggu (24/1/2021), harga daging babi di pasar tradisional seperti Pasar Dwikora, mencapai Rp120 ribu per kilogramnya, dan sangat jauh harganya dengan hari – hari sebelumnya atau dalam situasi normal yaitu Rp60 ribu per kilogramnya.
Soal harga daging babi yang meroket ini, dibenarkan salah seorang pedagang daging babi, marga Saragih, warga jalan Kain Suji Pematangsiantar yang berdagang di Pasar Dwikora, jalan Patuan Anggi Pematangsiantar.
Dijelaskan Saragih, mahalnya harga daging babi akibat babi sudah sulit didapat atau langka dan di kawasan Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, nyaris tidak ada lagi. Biasanya, kata saragih, para pedagang masih bisa beli babi hasil ternak warga, namun untuk saat ini, sudah sulit karena memang tidak ada.
“Terakhir, kami pedagang harus membeli babi dari perusahaan atau proyek dengan harga yang lumayan tinggi, dan itu lah alasannya, kenapa kami menjualnya dengan harga tinggi,”ucapnya.
Ditegaskannya, bukan hanya warga saja yang mengeluh, tapi pedagang babi juga sangat dirugikan karena langkanya babi dan harganya belinya mahal. “Jelas, modal kami harus besar agar bisa menjual babi,”ujarnya.
Saragih juga memaklumi, mengapa warung makan khas Batak, seperti Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) terpaksa menaikkan harga dagangan, karena mereka (pengusaha rumah makan,red) membeli daging babi sudah mahal.
“Abang lah, mana tahu ada yang mau jual babi biar kita tampung,”katanya lagi.
Masih katanya, kalau naiknya harga daging babi ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir ini.
(red)