Pematangsiantar, Ruangpers.com – Kota Pematangsiantar harus mempercepat pencapaian target vaksinasi Covid-19 melalui berbagai strategi secara proaktif, persuasif, terfokus, dan terkoordinasi untuk pencapaian target yang telah ditetapkan.
Sebab tingkat pencapaian vaksinasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya transisi dari pandemi menuju endemi.
Hal itu ditegaskan Plt Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar, Budi Utari Siregar AP saat melaksanakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta Percepatan Pencapain Target Vaksinasi, di Ruang Data Balai Kota Pematangsiantar, Kamis (2/6/2022).
Plt. Wali Kota Kota Pematangsiantar yang diwakili Sekda juga mengingatkan semuanya untuk dapat mendukung program transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi menuju kondisi endemi.
Program percepatan dan pencapaian target vaksinasi melalui berbagai strategi secara proaktif, persuasif, terfokus, dan terkoordinasi harus dilakukan karena tingkat vaksinasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya transisi dari pandemi menuju endemi; melakukan pengawasan dan edukasi protokol kesehatan terutama memakai masker untuk kegiatan di ruangan tertutup dan di transportasi publik, juga bagi populasi rentan (lansia, memiliki penyakit komorbid, ibu hamil, dan anak yang belum divaksin) serta mereka yang memiliki gejala batuk, pilek, dan demam, tegasnya.
Diminta pada seluruh camat dan lurah agar tetap tetap efektif dalam hal penanganan Covid-19, bersinergi dengan Babinsa/Bhabimkamtibmas, Puskesmas, RT/RW, dan stakeholder lainnya serta dalam hal memfasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan berupa vaksinasi dan 3T (Testing, Tracing, Treatment) guna mempercepat deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19, ujarnya.
Pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran agar tetap mempedomani regulasi terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta diminta kepada semua agar tetap meningkatkan koordinasi, sinergitas, dan saling membantu antar instansi terkait, serta menghindari ego sektoral, sehingga program pemerintah dalam upaya transisi pandemi menuju endemi dapat berjalan dengan baik, harapnya.
Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan seyogianya dilakukan dengan cepat, tanggap, disertai keikhlasan diri untuk membantu sesame, tambahnya.
“Atas segala upaya keras yang telah dilakukan bersama selama ini, dan atas nama Pemerintah Kota Pematangsiantar, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak terkait yang telah bekerja sama dan tidak mengenal lelah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam penanganan Covid-19. Sehingga penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Pematangsiantar bisa sama-sama kita kendalikan dan pada akhirnya Kota Pematangsiantar bersih dari Covid-19,” tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan singkat kondisi perkembangan Covid-19 serta pencapaian vaksinasi oleh Kadis Kesehatan yang diwakili Efrida Damanik, kemudian diskusi dan tanya jawab.
Dari rapat koordinasi dan evaluasi PPKM serta percepatan pencapain target vaksinasi tersebut diperoleh beberapa kesimpulan di antaranya:
-Terkait Rumah Singgah akan segera ditinjau dan dikoordinasikan, berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk menyediakan ruang isolasi sebagai pusat rujukan apabila di kemudian hari masih ditemukan kasus Covid-19;
-Untuk kegiatan masyarakat di bidang sosial dan budaya tetap berkoordinasi kepada Satgas Penanganan Covid-19. Dan menyampaikan surat pemberitahuan kegiatan ke Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar;
-Lebih menggiatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat daripada pemberian sanksi;
-Satgas Penanganan Covid-19 beserta stakeholder lainnya memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khususnya pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran tetap berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pematangsiantar untuk upaya sinergitas dalam hal vaksinasi pelajar usia 6-17 tahun;
(rel/L. Tumangger)