Jakarta, Ruangpers.com – Indonesia beberapa kali mencetak rekor penambahan kasus baru secara berturut-turut. Hingga pada Sabtu (16/1/2021) lalu, tercatat penambahan kasus baru tertinggi yaitu 14.224 kasus sejak virus Corona pertama kali masuk ke Indonesia.
Menanggapi ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan penambahan kasus itu menjadi yang tertinggi. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah keterlambatan verifikasi data di beberapa daerah.
“Kenaikan penambahan kasus harian yang sangat tinggi bahkan tertinggi sejak virus corona pertama kali masuk ke Indonesia, salah satunya disebabkan verifikasi data yang terlambat masuk, sehingga menyebabkan penumpukan pelaporan data di beberapa daerah,” jelas Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Selasa (19/1/2021).
Prof Wiku mengatakan, pemerintah pun tengah berupaya untuk memperbaikinya. Kementerian Kesehatan sedang memilah data yang masuk pada tanggal 11-17 Januari dan data yang terlambat masuk dari minggu-minggu sebelumnya.
Selain itu, Prof Wiku meminta mengatakan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah terus memperbaiki integrasi data COVID-19. Sehingga bisa mengurangi gap dan delay data pusat dan daerah.
“Saya minta ke depannya, tidak ada toleransi terhadap delay dan keterlambatan data, karena ini sangat krusial dalam pengambilan keputusan. Dengan data yg tidak real time, maka kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat waktu sehingga menjadi tidak efektif,” pungkasnya.
Sumber : detik.com