Taput, Ruangpers.com – Isak tangis dan jerit pilu Rita Sihotang, putri korban pembunuhan Nurhaida Simanjuntak pecah saat melihat jenazah sang ibu terbujur kaku di peti jenazah.
Di rumah duka, suara tangis bersahut-sahutan.
Rita yang tak menyangka ibunya diduga dirampok dan dibunuh, terus-terusan meratap, sembari meracau tentang kondisi ibunya.
“Sudah pulang aku mak, bangunlah mak. Makan dulu kita,” kata Rita berusaha memeluk jenazah ibunya di rumah duka, yang ada di Jalan Firman Simamora, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa (26/7/2022).
Rita mengatakan, bahwa pelaku yang diduga merampok dan membunuh ibunya adalah orang yang tidak punya hati.
Para pelaku begitu tega menghabisi Nurhaida Simanjuntak, yang terbilang sudah uzur.
“Kenapa nyawa ibu ku diambil. Ambil saja perhiasannya,” ucap Rita terisak-isak.
Ia mengatakan, bahwa pembunuh ibunya ini harus ditangkap.
Dia sangat berharap sekali kepolisian, khususnya Polres Tapanuli Selatan dan Polres Tapanuli Utara bisa segera membekuk pelaku dan menindak tegas mereka.
“Mereka semua harus ditangkap. Mereka sudah merenggut nyawa ibu ku,” kata Rita, dengan kedua mata tampak sembab.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Barimbing mengatakan bahwa penyidikan kasus dugaan perampokan dan pembunuhan ini tengah ditangani Polres Tapsel.
“Kami sudah berkoordinasi untuk membantu mengungkap dugaan pembunuhan ini,” kata Barimbing.
Ditanya mengenai hasil autopsi, Barimbing mengatakan sudah diserahkan pada keluarga.
RS Bhayangkara Tingkat II Medan memastikan telah selesai mengautopsi jenazah Nurhaida Simanjuntak atau boru Simanjuntak atau Mak Rejoel, korban diduga perampokan dan pembunuhan.
Menurut Kepala RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Kombes Nelson Situmorang, jenazah Nurhaida Simanjuntak sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Namun tidak dijelaskan oleh Nelson, kapan waktu pasti proses pemulangan jenazah.
“Sudah kami pulangkan. Bentar saya panggil dulu petugasnya untuk tanya kapan jenazah dipulangkan,” kata Nelson, Selasa (26/7/2022).
Menurut Nelson, mengenai hasil autopsi jenazah Nurhaida Simanjuntak, masih diperiksa dan diteliti.
“Hasilnya sedang diperiksa sama dokter forensik. Setelah beres akan kami serahkan ke penyidik,” ungkapnya.

Kronologis korban yang diduga dirampok dan dibunuh
Nurhaida Simanjuntak, warga Jalan Firman Simamora, Desa Hutagalung Siualuompu, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara diduga dirampok dan dibunuh sekelompok pria.
Setelah diduga dirampok dan dibunuh, jasad Nurhaida Simanjuntak atau boru Simanjuntak dibuang ke semak-semak yang ada di Dusun Aek Latong, Desa Malombu, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pascaditemukan tewas diduga dirampok dan dibunuh, jenazah Nurhaida Simanjuntak atau boru Simanjuntak kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan untuk dilakukan autopsi.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Paulus Robert Gorby Pembina, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Tapanuli Utara, guna mengungkap dugaan pembunuhan dan perampokan ini.
Adapun langkah pertama yang akan diambil polisi, yakni berupaya mengumpulkan rekaman CCTV yang ada di Pasar Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Menurut Paulus, langkah ini penting dilakukan, mengingat sebelum dinyatakan hilang dan meninggal dunia, Nurhaida Simanjuntak sempat terlihat terakhir kali di Pasar Tarutung.
“Penyidik akan melakukan koordinasi dengan pihak Sat Reskrim Polres Tapanuli Utara untuk melakukan pengungkapan, seperti pencarian CCTV di daerah Pajak Kota Tarutung, dikarenakan diduga TKP awal berada di wilayah hukum Polres Tapanuli Utara,” kata Paulus, Senin (25/7/2022).
Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit yang menangani jenazah korban.
Polisi ingin mengetahui lebih lanjut, apa penyebab kematian korban.
Apakah korban ada disakiti atau tidak, itu yang masih didalami petugas.
“Pada saat jenazah korban ditemukan kemarin, kami juga sempat menyebarluaskan informasi di media sosial, agar diketahui keluarga,” kata Paulus.
Alhasil, ternyata usaha polisi membuahkan hasil.
Jenazah korban akhirnya diketahui pihak keluarga.
Terpisah, Ricardo Sihotang, anak dari Nurhaida Simanjuntak mengatakan, bahwa ibunya terakhir kali terlihat pada Sabtu (23/7/2022).
Selepas pulang dari acara adat di kampung halamannya, sang ibu bersama ayahnya pergi ke Pasar Tarutung.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB, ibunya tak kunjung keluar dari pasar, sehingga membuat ayahnya bingung.
Baca Juga : Boru Simanjuntak Ditemukan Tewas setelah Sempat Menghilang, Begini Kata Tetangga
“Ayah kemudian memberitahukan soal hilangnya ibu, dan keluarga kemudian mencari ibu, tapi tidak ketemu,” kata Ricardo.
Nahas, setelah dinyatakan hilang, Nurhaida Simanjuntak justru ditemukan meninggal dunia di semak-semak Dusun Aek Latong, Desa Malombu, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan pada Minggu (24/7/2022) pagi.
Sumber : tribunnews.com