Pematangsiantar, Ruangpers.com – Mantan Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarutung, periode 2008 – 2010, Marjo Situmorang, M.Pd dengan tegas menolak lahirnya UNTARA, jika Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengorbankan IAKN yang saat ini sedang dalam proses menuju UKN.
Menurutnya, hal ini sudah didiskusikan pihaknya, baik di tingkat lokal maupun nasional seperti di Surabaya, Papua dan Bengkulu, bersama para Ketua Cabang GMKI se tanah air Indonesia, waktu itu.
“Dalam pertemuan para Ketua Cabang tersebut, kita juga mendiskusikan, mengapa sulit mendirikan Universitas Kristen Negeri (UKN) di Indonesia, padahal Universitas Negeri Keagamaam lain sudah mencapai ratusan unit. Sedangkan untuk kita, belum ada satupun di Indonesia. Hal itu sudah kami bahas di tahun 2008-2009, lalu,”ungkapnya.
Dan pada saat itu, lanjutnya, dia menyampaikan pendapat “mungkin para elit Kristen masih banyak yang enggan untuk mendorong pendirian Kampus Negeri yang berbasis agama di Indonesia ini, dikerenakan masih empuknya kampus swasta yang berlatar belakang keagamaan untuk menjadikan warga Kristen itu sendiri untuk mengembangkan unit usahanya”.
Namun kenyataanya saat ini, hal yang menghambat pendirian UKN di Tapanuli Utara yang juga Kota Wisata Rohani dan tempat missionaris mengabarkan kabar Kristus, belum mendapat perhatian yang baik dari Bupati Taput, Nikson Nababan. Hal itu duduga karena hasratnya untuk mendirikan UNTARA, sehingga maun mengorbankan IAKN yang notabene kampus itu memiliki nilai historis yang sudah puluhan tahun menempah SDM untuk mendidik anak-anak bangsa secara khusus yang beragama Kristen. Kini nilai – nilai historis itu akan sirna jika UNTARA terwujud dan mengorbankan IAKN, ungkapnya lagi.
Baca Juga : Alumni STAKPN Minta Bupati Taput Jangan Memanfaatkan IAKN jadi UNTARA
Seharusnya kata Marjo, jika Bupati Taput benar-benar ingin melestarikan nilai-nilai historis keagamaan, harusnya berpikir untuk mendirikan Sekolah Dasar Kristen Negeri, Sekolah Menengah Pertama Kristen Negeri, Sekolah Menengah Atas Kristen Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Negeri, sebagai perwujudan awal tempat pembentukan SDM yang mumpuni dengan memegang teguh nilai historis yang sudah diwariskan missionaris. Dan hal itu juga demi mewujudkan lumbung SDM yang handal, di masa era Industri 4.0 ini yang takut akan Tuhan, bukan menghambat transformasi IAKN menuju UKN, katanya.
“Saya juga sudah menitipkan pesan terhadap beberapa oknum PP GMKI, periode 2020-2022 yang baru-baru ini dilantik di Jakarta yang juga dihadiri Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, yang mengharapkan dukungan PP GMKI untuk mendirikan UNTARA. Saya berpesan terhadap beberapa oknum PP GMKI dan mantan Ketua Umum, jika kalian memberikan dukungan, berarti sayalah yang pertama melawan, karna sejak dulu, saat saya sebagai Ketua GMKI di Tarutung, hal itu sudah menjadi bahan diskusi. Sulitnya mendirikan Universitas Kristen Negeri di Indonesia, dan hal itu sudah menjadi bahan diskusi turun temurun. Konon itu akan sirna jika PP GMKI lebih berpihak kepada Bupati Tapanuli Utara, “tutup Marjo yang juga alumni STAKPN, angkatan Tahun 2003.
(red)