Medan, Ruangpers.com -Pasca kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Jalan Cilacap Barat, Belawan Kota Medan, Kamis (4/8/2202), jenazah korban langsung dibawa ke rumah keluarga korban.
Isak tangis nan pilu mengiringi kedatangan empat jenazah.
Empat jasad satu keluarga tersebut dikuburkan dalam satu liang di pemakaman muslim, Belawan Lama.
Empat orang yang tewas dalam kejadian ini yakni Hamidah-perempuan (75) , Yafizam Ria (50), Winda-perempuan (46) Julham-pria (15).
Adapun orban kritis yakni, Lisa-perempuan (51) dan Mutiara-perempuan (20).
Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, keempat jenazah terlebih dahulu disalatkan.
Menggunakan empat mobil ambulans, keempat jenazah dibawa ke pemakaman muslim, Belawan Lama pada pukul 11.30 siang.
Jenazah korban dikuburkan dalam satu liang di pemakaman tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Husni mengatakan, dalam hal ini Pemko Medan langsung memberikan pertologan cepat untuk membantu korban yang dirawat.
PASUTRI Korban Kebakaran Hebat Belawan Terpaksa Mengungsi, Desi Ceritakan Detik-detik Musibah
Kebakaran hebat Belawan telah merenggut empat nyawa dan sepuluh rumah di Jalan Cilacap Barat, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Kamis(4/8/2022).
Pasutri Indra (65) dan Desi (62) turut merasakan ganasnya Si Jago Merah yang melahap habis rumah mereka.
Kebakaran hebat Belawan terjadi subuh hari, sekitar pukul 4:30 Wib.
Saat ini, pasutri ini pun mengungsi ke rumah anak mereka yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Desi menceritakan detik-detik kebakaran tersebut
Desi baru saja menunaikan ibadah salat subuh.
Ketika dia hendak merebahkan badannya kembali, dia mendengar suara teriakkan minta tolong.
Kemudian, dia bergegas melihat keluar rumah.
Sebelum sampai keluar rumah, dia kaget bukan kepalang lantaran sudah melihat api merambat di plafon rumahnya.
Tanpa pikir panjang, dia langsung mengambil surat-surat penting yang berada di dalam kamarnya dan langsung berlari keluar rumah.
“Nenek langsung ambil ijazah, kartu keluarga, dan BPJS,” kata Desi saat berbincang dengan Tribun Medan.
Sempat terpikir olehnya untuk kembali ke kamar guna mengambil pakaian dan telefonnya yang berada di atas tempat tidur.
Tetapi, Indra sang suami sontak memarahinya.
Indra menyuruh Desi untuk segera keluar.
Indra dengant tegas mengatakan barang-barang tidak ada artinya dibandingkan nyawa.
Ditambah lagi saat dia berniat menuju kamarnya, terlihat plafon rumah sudah berjatuhan karena sudah ludes dibakar oleh api.
Baca Juga : Ini Identitas 4 Korban Tewas dan 2 Terluka dalam Kebakaran Rumah di Belawan
“Dilarang sama suami pas saya mau masuk lagi ngambil barang-barang. Lebih penting nyawa katanya,” ujarnya.
Untuk sementara waktu pasangan suami istri tersebut akan bertempat tinggal di rumah anaknya yang berada tidak jauh dari lokasi rumahnya.
“Sementara ini saya tinggal di rumah anak saya,” tutupnya.
Sumber : tribunnews.com