London, Ruangpers.com – Kenapa banyak gol bunuh diri di Euro 2020? Barangkali itu merupakan pertanyaan seluruh pecinta sepak bola di dunia saat ini. Euro 2020 sudah memasuki fase semifinal. Total own goal yang sudah terjadi dari awal fase grup hingga perempat final adalah 10.
Pemain pertama yang mencetak gol bunuh diri adalah bek Timnas Turki, Merih Demiral saat melawan Italia di laga pembuka Grup A. Kemudian yang terakhir adalah gelandang Swiss Denis Zakaria kala menghadapi Spanyol di babak delapan besar.
Jika kita tarik ke belakang, Piala Dunia 2018 juga mengalami hal yang sama. Banyak gol bunuh diri terjadi dalam turnamen bergengsi dunia tersebut.
Namun, Piala Dunia adalah turnamen 32 tim dengan format 64 pertandingan. Di sisi lain, Euro memiliki laga yang lebih sedikit, yakni hanya 51 pertemuan. Namun dari 48 laga yang sudah digelar, ada 10 gol bunuh diri tercipta. Itu jumlah terbanyak dibanding 15 edisi Euro sebelumnya. Jelas ini merupakan sebuah fenomena unik. Lalu apa sebabnya?

Jika merinci kesepuluh gol bunuh diri tersebut, publik dapat melihat tiga gol bunuh diri terjadi dari umpan tarik di area ujung garis gawang alias byline.
Sebagai contoh, lihat saja gol bunuh diri Demiral. Selain itu, ada juga own goal bek Jerman Mats Hummels saat melawan Prancis di laga pembuka grup F.
Dilansir dari FourFourTwo, Sabtu (3/7/2021), jenis umpan ini faktanya sedang meningkat. Operan ke dalam kotak dari jarak yang cukup dekat tersebut dapat memaksa pemain bertahan melakukan keputusan secara cepat. Terkadang, keputusan yang diambil salah dan malah berujung pada masuknya bola ke gawang sendiri.
Secara umum, tembakan ke arah gawang akhir-akhir ini diambil dari jarak yang semakin dekat. Jarak tembakan rata-rata telah turun begitu tajam.

Sepuluh tahun lalu, pertandingan Liga Inggris secara rata-rata mencatat 12,6 tembakan dari luar kotak penalti. Akan tetapi musim lalu, catatan tersebut hanya berkisar 8,6. Dengan kata lain, tim-tim saat ini sedang bermain lebih efektif, atau bisa juga disebut pragmatis.
Mereka akan mencoba mendekati gawang sedekat mungkin dengan harapan tembakan yang dihasilkan akan lebih berpeluang menjadi gol.
Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya gol bunuh diri dari skema umpan tarik. Tentu saja, beberapa gol bunuh diri di Piala Eropa 2020 tidak dapat dikaitkan dengan alasan yang dikemukakan di atas.
Namun, tampaknya statistik di atas terdengar masuk akal. Untuk lebih memperkuat argumen tersebut, kita tunggu saja, apakah gol bunuh diri akan terjadi lagi di tiga laga sisa Euro 2020 ini.
Berikut 10 pemain yang cetak gol bunuh diri di Euro 2020:
Merih Demiral (Turki)
Wojciech Szczesny (Polandia)
Mats Hummels (Jerman)
Raphael Guerreiro (Portugal)
Lukas Hradecky (Finlandia)
Martin Dubravka (Slovakia)
Juraj Kucka (Slovakia)
Ruben Dias (Portugal)
Pedri (Spanyol)
Denis Zakaria (Swiss)
Sumber : iNews.id