Humbahas, Ruangpers.com – Kini dari pembelajaran metode gasing, anak pelajar Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mulai percaya diri belajar matematika. Yang sebelumnya, matematika termasuk pelajaran yang ditakuti.
Prof Yohanes Surya Phd, tokoh pendidikan Indonesia dan Pendiri Surya Institue kepada wartawan usai melakukan pelatihan kepada guru dan para pelajar kelas SD selama dua minggu di Kabupaten Humbahas mengatakan, pembelajaran metode gasing yang dilakukannya ini, terbukti meningkatkan minat pelajar Humbahas, selain guru dalam belajar matematika.
“ Kalau saya lihat dari apa yang saya amatin selama pelatihan, anak ini ternyata suka belajar matematika,” ujarnya melalui sambungan telepon seluler, Kamis (28/4/2022).
Itu dikarenakan, metode pembelajaran gasing yang diajarinya mudah dipahami, dan menyenangkan. Dengan mudahnya, siswa cepat dalam berhitung tanpa lagi berhitung memakai jari-jari ataupun sele-sele.
Menurutnya, selama ini ada stigma, bahwa anak-anak Humbahas susah belajar, dan takut dalam belajar matematika. Sehingga kemampuan berhitungnya masih sangat rendah.
“Sebenarnya bukan susah ataupun takut, tetapi cara belajar matematika yang dikenalkan ke anak-anak tidak gampang dan menyenangkan sehingga anak selalu tegang, dan takut,” kata Yohanes.

Yohanes mengatakan, pengajaran matematika yang dilakukannya terlebih dahulu menguasai adalah penjumlahaan. Mereka harus mampu menghitung diluar kepala atau mencongak. Lalu, setelah menguasai penjumlahaan, pelajaran dilanjut perkelahian, hingga pengurangan dan pembagian.
Namun disisi lain, pelajaran tak lupa mengasah dengan soal cerita-cerita yang sarat nilai-nilai untuk membangun karakter anak.
“Nah, sekarang mereka bisa menghitung, misalnya perkalian tadinya susah 8×7, setelah pelatihan dua minggu mereka bisa menghitung 17×5,” kata Yohanes bangga.
Ditambahkan Yohanes, dalam pembelajaran metode gasingnya ini juga membangun siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang cerdas, berpikir kreatif dan percaya diri. Terbukti, salah satu siswa di Pakpak Bharat, kata Yohanes, kini telah mengajari teman lainnya dalam belajar matematika. Yang dulunya, siswa ini adalah murid yang paling dianggap bodoh.
“Jadi anak itu kreatif. Artinya, senang, dia bisa mengajari teman temannya,” ungkap Yohanes.
Untuk itu, ia berharap, dengan metode gasing ini para orangtua agar mendorong anak-anaknya terus dalam belajar matematika. “ Jadi kalau harapan saya kepada orangtua saya pikir, agar anak anak yang sudah belajar ini didorong terus , untuk dia belajar,” harapnya.

Menurut Yohanes, itu dikarenakan kedepannya anak-anak akan menghadapi zaman teknologi. Dimana, teknologi adalah dasarnya dari matematika. “ Jadi dasarnya ini semua berhitung,. Jadi kalau kita tidak buat anak – anak pandai berhitung dari awal, gimana kita menjadi Negara berteknologi yang hebat,” ujarnya.
Disinggung, ada sejumlah tanggapan masyarakat bahwa terlalu dini anak itu dilakukan pembelajaran metode gasing, menurut Yohanes, sah-sah saja. Namun, menurut dia, jika tidak dimulai sekarang, maka anak-anak tidak akan mampu menghadapi zaman.
“Seharusnya dalam pembelajaran metode gasing ini yang hanya waktu belajar dua minggu, orangtua memberikan kesempatan kepada anak-anaknya. Karena dari dua minggu, anak-anak kita ini bisa lebih gampang berhitung. Dari pada 6 tahun egak bisa berhitung 8×7 , gimana coba,” katanya.
“Jadi, enggak usah diributkan, kalau harapan saya kepada orangtua saya pikir, agar anak – anak yang sudah belajar ini didorong terus , untuk dia belajar,” pintanya lagi.
Disinggung, soal target 5 bulan kedepan anak Humbahas pintar berhitung, Yohanes mengatakan, bahwa anak Humbahas akan lebih mudah lagi dalam belajar matematika tingkat SMP. “Ya mereka akan gampang mengikuti olimpiade, atau perlombaan apapun karena sudah diajarin berhitung,”ungkapnya.
“Jadi kita sangat senang atas upaya Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, anak-anak Humbahas sekarang kini telah percaya diri belajar matematika, dulunya tidak suka atau takut karena diomelin terus oleh gurunya,” ungkapnya.
Yohanes mengungkapkan, karena Bupati Dosmar dinilai mampu membawa perubahaan positif kepada anak-anak Humbahas.
“Bupatinya visoner sekali, dan dia (Dosmar-red) punya istilahnya pandangan jauh kedepan, dia lihat ini penting sebenarnya,” kata bapak tiga anak ini.
(rel/gun)