Simalungun, Ruangpers.com – PTPN IV Kebun Marjandi mengadakan rapat bersama tiga instansi, terkait penanganan banjir di Kecaman Panei, di Mess PTPN IV Kebun Marjandi, pada Kamis (1/7/2021), pukul 10.00 WIB.
Pantauan di lokasi, rapat tersebut tampak dihadiri, Pemerintah Kabupaten Simalungun yang diwakili Asisten II, Ramadhani Purba, Camat Panei Tongah, dan mewakili Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.
Sedangkan dari pihak PTPN IV yang hadir diantaranya, Senior Executive Vice Presiden Operation I, Fauzi Omar, Kabag Sekretaris Perusahaan, Riza Fahlevi, General Menejer Distrik I, Jimmy Silalahi, Menejer Kebun Marjandi, Tiodora Saragih, Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, mewakili Dinas Lingkungan Hidup, Erwin Saragih dan Barnevelf Situmorang.
Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Simalungun, meminta adanya sinergitas dengan pihak-pihak terkait dalam menangani banjir sehingga cepat dilaksanakan.
Sedangkan Jimmy Silalahi, selaku General Manager Distrik I mengatakan, bahwa rapat saat ini, merupakan rapat lanjutan karena sebelumya telah dilakukan rapat, beberapa waktu lalu bersama Direksi. Dan ini bukti keseriusan PTPN IV untuk menanggulangi banjir, terangnya.
Sedangkan Tiodora Saragih, selaku Meneger Kebun Marjandi mengungkanpkan, bahwa dalam penanganan banjir saat ini sudah dilakukan pengerukan rorak-rorak berjumlah banyak dan saat ini juga sedang dilanjutkan pembuatan rorak-rorak atau disebut kolam resapan air. Bahkan parit-paritnya juga sudah dibuat untuk untuk memperlancar air yang turun nantinya, katanya.
Ditambahkan, manegemen Kebun Marjandi sudah banyak membuat parit panjang, rorak- rorak di dalam blok dan tanggul penahan air.
Dimana tujuannya agar air yang mengalir dari blok sudah tidak lagi masuk atau mengalir ke jalan besar Sipoldas, jalan besar Tigaras dan Pane Tonga. Begitu juga dengan pengalihan air, dibagi ke 2 arah agar debit air yang besar tidak lagi langsung ke pasar hitam, tapi sudah diarahkan ke sungai Bah Kuras yang dari Sipoldas dan jalan Tigaras, ke Sungai Bah Bolon yang dari Batu 20. Sehingga kampung embong saat ini sudah tidak banjir lagi, ungkap Tiodora.
Sedangkan Asisten II Pemkab Simalungun, Ramadhani Purba mengatakan, bila rorak-rorak pun dibuat, jika hujan turun dan salurannya di hilir parit pasangan, tepatnya di pemukiman warga maka tidak akan mampu untuk menampung airnya.
Masih kata Rahmadhani, ilustrasinya jika dialiran air di hulu diperbaiki dan di hilir tidak, maka akan tetap banjir.
Ramadhani menyampaikan ke pada PUPR Provinsi Sumatera Utara yang hadir, bahwa sebenarnya parit pasangan yang ada di pemukiman warga Panei ini adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi.
Namun Pemkab Simalungun tidak membiarkan begitu saja atau turut andil untuk bersinergi, katanya.
Dia mengungkapkan, bahwa Bupati Simalungun, Radiapo Sinaga, sudah menyumbangkan batu untuk gotong royong, memperbaiki jalan provinsi yang rusak. Padahal, itu tanggung jawab provinsi, katanya lagi.
Perwakilan PUPR Provinsi yang hadir saat ditanyai awak media mengenai ucapan Asisten II, bahwa jalan itu tanggung jawab provinsi, dan seperti apa tindakan yang akan dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi? Menjawab pertanyaan wartawan, salah seorang staf Dinas PUPR mengaku tidak dapat menjawab dan mengarahkan wartawan untuk langsung mengkonfirmasi langsung atasannya ke kantor, di Jalan Ade Irma Pematangsiantar.
Selanjutnya, setelah selesai rapat, seluruh peserta rapat yang hadir mengunjungi dua titik aliran air, diantaranya Sipoldas dan Karang Enam.
Dan setelah selesai dari kedua lokasi itu, di akhiri makan bersama dengan seluruh peserta rapat di Mess PTPN IV Kebun Marjandi.
(red)