Pematangsiantar, Ruangpers.com – Panti Asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Thabita Care, satu – satunya Panti Asuhan di Kota Pematangsiantar yang menampung bayi baru lahir.
Dan tak kalah menarik, anak – anak yang dibesarkan di Panti Asuhan Thabita Care ini, umumnya ditemukan di jalanan dan bahkan tempat sampah.
Makanya tak heran, kalau anak – anak tersebut, sama sekali tidak mengenal orang tua mereka.
Dan yang memberikan nama mereka adalah pihak pengelolah atau pengasuh Panti Asuhan tersebut.
Hal itu diungkapkan Sara M boru Silaban (40), pengelolah Panti Asuhan Thabita Care, disela – sela menerima kunjungan pengurus Pimpinan Anak Cabang Pemuda Batak Bersatu (PAC PBB) Kecamatan Siantar Martoba, pada Kamis (18/2/2021) sore lalu.
Dijelaskan Sara, ada sebanyak 20 orang anak yang diasuh mereka saat ini dan anak – anak itu, umumnya didapat dari jalanan dan tempat sampah.
“Dari Kota Siantar sendiri ada 14 orang, selebihnya dari Kabupaten Simalungun dan juga titipan Dinas Sosial Provinsi,”ujarnya.
Masih katanya, pemberian nama anak – anak tersebut, melihat dari daerah mana mereka ditemukan.

“Nama mereka atau marganya, sesuai dari daerah mana mereka ditemukan, kalau dari daerah Simalungun, kita buat marga Simalungun, kalau dari daerah Tanah Karo, kita beri marga Karo,”ujarnya.
Lanjutnya, kalau pihak Dinas Sosial menggelar rajia, mau didapati perempuan stress atau gangguan jiwa dalam kondisi hamil dan mereka direhab di Menara Doa.
Dan saat mereka melahirkan, bayinya diserahkan kepada kita untuk diasuh, ujarnya.
Masih penuturan Sara, pihaknya juga telah membuat surat akta lahir anak – anak tersebut dan mereka juga sekolah, walaupun hanya di sekolah negeri.
Dan terkait kebutuhan hidup anak – anak itu seperti makanannya, wanita berkacamata ini menuturkan, mereka di Panti Asuhan itu memiliki usaha seperti home industri yaitu membuat minyak suling yang dapat dijual kepada masyarakat.
“Disamping kita menerima bantuan dari orang – orang baik, kita juga jual minyak suling dan uangnya bisa dipakai, untuk membantu memenuhi kebutuhan anak – anak,”ujarnya.
Baca Juga : Air Mata Srikandi PAC PBB Siantar Martoba Jatuh Saat Serahkan Bantuan ke Panti Asuhan Thabita
Meski tidak lancar setiap tahunnya, Boru Silaban juga tidak memungkiri, kalau pihaknya pernah mendapat bantuan dari Kememterian dan juga Pemko Siantar.
“Seperti bantuan dari Pemko Siantar, terakhir kali kami terima tahun 2017 lalu,”ujarnya.
Sara juga memberitahukan, kalau bangunan Panti Asuhan Thabita Care yang beralamat di jalan Tanjung Pinggir, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba ini, banyak dibantu masyarakat etnis Thionghoa.
“Mereka tidak memberikan uang, tapi menyediakan bahan bangunan saat kita ada menambah bangunan. Dan umumnya semua bangunan ini dibantu masyarakat etnis Thionghoa, ”ungkapnya.
(red)