Hukum

Mengharukan, 40 Hari Kepergian Brigadir Yosua, Sang Ibu Minta Pendeta Doakan Putri Candrawathi

Medan, Ruangpers.com – 40 hari kepergian Brigadir Yosua Hutabarat masih menyimpan luka di hati keluarga. Apalagi, penyebab Brigadir Yosua ditembak komandannya, Irjen Ferdy Sambo masih belum terang.

Pada 40 hari kepergiannya, orangtua Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak berziarah ke kuburan putra pertamanya itu.

Ia datang dengan menangis dan hati yang pilu. Ia turut membawa foto Brigadir Yosua yang mengenakan pakaian polisi lengkap dengan pangkat di pundak.

Ziarah ini ditemani oleh pendeta Gilbert Lumoindong. Aktivitas ziarah ini terekam dan dibagikan di grup facebook Kumpulan Batak Sedunia.

Pada momen ziarah yang pilu ini, Rosti Simanjuntak mengucapkan keluh kesahnya pada pendeta Gilbert Lumoindong.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ibu Brigadir J sedih ketika mengingat ucapan lama Putri Candrawathi yang sudah menganggap putranya seperti anak sendiri.

“Hari pertama anak ini (Brigadir J) diantar yang saya cari Pak Sambo dan Ibu Putri karena tahu aku, itu Bapak dan Ibu itu pernah berkata, ‘anak ini (Brigadir J) ibu yang mengandung, ibu yang melahirkan, tapi sama-sama kita punya anak dengan anak ini,” cerita Rosti.

Rosti lantas kecewa lantaran ucapan manis Putri Candrawathi hanya di bibir saja.

Ia mempertanyakan mengapa tak ada dari pihak Sambo yang datang atau menghubunginya setelah Brigadir J meninggal.

“Mereka tidak pernah menghubungi kami sama sekali. Bahkan tidak mengantar anak saya,” sambungnya sedih.

Rosti lantas meminta agar Putri Candrawathi berkata jujur.

Ia bahkan meminta kepada pendeta untuk membawa nama Putri Candrawathi dalam doanya.

“Saya umat Tuhan yang memiliki iman agar iman saya semakin kokoh dan Ibu itu juga tahu akan kepergian Yosua,” terangnya.

“Jadi saya mohon Bapak, bawa juga Ibu ke dalam doa agar Ibu itu benar-benar datang berkata jujur ​​dan mereka akan diampuni Tuhan dan kami juga diampuni Tuhan,” ucap Rosti memohon.

Kondisi Ibunda Brigadir Yosua Mulai Membaik

Kondisi ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak sudah mulai membaik usai 40 hari kepergian putranya.

Ia sempat alami trauma hebat ketika menerima jasad anaknya dalam kondisi mengenaskan. Ia sering menangis setiap melihat foto Brigadir Yosua. Bahkan, sesekali histeris.

Rosti Simanjuntak segera memulai aktivitasnya sebagai guru.

Ia memiliki firasat memang anaknya meninggal di tangan komandannya, Irjen Ferdy Sambo, yang kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana bersama tiga orang lainnya yakni Bripka RR, Bharada E, dan Kuat Maruf.

Rosti Simanjuntak bakal memulai mengajar pada hari ini, Selasa (16/8/2022) di salah satu sekolah SD di Sungai Bahar, Jambi.

“Kondisi ibu sudah mulai membaik sejak kami bawa ke rumah sakit. Obatnya masih ada. Sampai hari ini memang belum mengajar, tapi rencana mulai besok akan mencoba mengajar,” ungkap Samuel, suami atau ayah dari Brigadir Yosua Hutabarat.

Dia berharap istrinya yang merupakan guru SD itu akan semakin kuat dan tegar menghadapi situasi yang tidak pernah mereka inginkan akan terjadi ini.

Aktivitas keluarga almarhum Yosua Hutabarat hingga kini lebih banyak di rumah, menerima tamu dari berbagai pihak, yang datang memberikan penghiburan.

“Tamu datang dari berbagai daerah. Sampai tadi siang banyak. Mereka datang untuk mengucapkan belasungkawa,” kata Samuel.

Sementara itu, pihak kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua sudah berencana melaporkan Putri Chandrawati istri Ferdy Sambo ke polisi.

Rencananya, istri Ferdy Sambo itu akan dilaporkan dalam kasus dugaan membuat laporan palsu.

Terkait hal tersebut, Samuel mengatakan, pihaknya memberikan sepenuhnya hal itu kepada tim pengacara.

“Soal pelaporan yang akan dilakukan lawyer soal laporan palsu, itu sepenuhnya kami serahkan ke tim pengacara Pak Kamaruddin Simanjuntak,” ungkap Samuel.

Sementara itu, terkait dengan Bharada E yang kini mendapatkan perlindungan dari LPSK, Samuel bilang sangat mengapresiasinya.

Menurutnya, Bharada E yang merupakan teman dekat anaknya itu, sangat rentan dari sisi keamanan.

Samuel bilang sudah selayaknya memang Bharada E mendapatkan perlindungan, agar semua nanti bisa diungkapkan secara lugas ke publik.

“Perlindungan pada Bharada E saya rasa memang sangat penting, dia saksi kunci, perlu diselamatkan,” ungkap Samuel.

Pihak Samuel sendiri hingga kini tidak mengajukan perlindungan ke LPSK.

Ayah Brigadir Yosua itu mengaku pada Juli lalu mendapatkan pesan dari LPSK.

“Mereka menanyakan apakah bersedia menyampaikan permohonan untuk perlindungan ke LPSK,” kata dia.

Setelah berdiskusi panjang dengan kuasa hukum, dengan banyak pertimbangan, akhirnya permohonan tidak diajukan hingga saat ini.

Putri Alami gangguan Kesehatan Jiwa

Di lain sisi, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih menangis dan mengurung diri.

Ia masih satu kali muncul di depan publik saat menjenguk Ferdy Sambo yang ditahan di Mako Brimob saat ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat.

Putri memberikan keterangan di depan awak media sambil menangis. Ia mengatakan tetap mencintai suaminya.

Putri Candrawathi belum ditetapkan tersangka, meski memberikan laporan palsu ke Polri. Ia mengaku mendapatkan pelecehan dari Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022.

Namun kenyataannya, semua itu bohong. Timsus bentukan Kapolri tidak menemukan tindakan pelecehan di hari itu.

Usai tampil di depan Mako Brimob, Putri tak kunjung muncul lagi.

Namun sebelumnya, tidak ada satu pun lembaga dan polisi yang bisa memeriksa Putri karena mengaku masih syok.

LPSK dan Komnas HAM mengatakan tidak mendapatkan keterangan dari ibu empat anak ini. Karena, Putri hanya menangis dan mengatakan malu untuk mengungkapkan motif dari pembunuhan Brigadir Yousa hingga menyeret 63 personel polisi diperiksa. Selain itu, dua ajudannya, Bripka RR dan Bharada E dan satu ARTnya KM ikut ditetapkan sebagai tersangka.

Kabar terbaru dari Putri Candrawathi kembali diungkap oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

LPSK menyatakan mulai melihat tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh Putri Candrawathi.

Hal itu didasari atas has pemeriksaan medis psikiatri serta tim psikologis oleh LPSK pada Selasa (9/8/2022) lalu.

“Pemohon (Putri Candrawathi) telah menjalani pemeriksaan medis (psikiatri) dan psikologis oleh LPSK pada Selasa, 9 Agustus 2022. Dari hasil pemeriksaan dan observasi, didapatkan kumpulan tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa,” kata Wakil Ketua LPSK Susilaningtias saat konferensi pers di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (15/8/2022).

Atas pemeriksaan tersebut, tim psikolog dari LPSK menyimpulkan kalau Putri Candrawathi tidak memiliki kompetensi psikologis yang cukup memadai untuk menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan.

Oleh karenanya saat tim psikolog LPSK melakukan pemeriksaan assessment psikologis, kata Susi, pihaknya tidak dapat menerima keterangan apapun dari Putri Candrawathi.

“Pemohon tidak dapat disimpulkan untuk memenuhi kriteria untuk dapat dipercaya terkait peristiwa kekerasan seksual, percobaan pembunuhan, tempus dan locus, karena tidak diperoleh keterangan apapun sebagai akibat dari kompentensi psikologis yang tidak memadai,” ucap Susi.

Hal ini juga menjadi salah satu aspek permohonan perlindungan yang dilayangkan Putri Candrawathi tidak dikabulkan oleh LPSK.

Baca Juga : Sudah Nyawanya Direnggut, Uang 200 Juta Brigadir J Raib Tanpa Jejak, Ternyata Pindah ke Sosok Ini

Sebab hingga hari ini sejak permohonan itu diajukan yakni pada 14 Juli 2022 kemarin, LPSK tidak bisa menerima keterangan apapun dari Putri Candrawathi.

“Teridentifikasi memiliki masalah psikologis yang belum dapat dikaitkan sebagai terduga korban kekerasan seksual dan terduga saksi percobaan pembunuhan,” tukasnya.

 

Sumber : tribunnews.com

 

 

Ruangpers.com

Leave a Comment

Recent Posts

Terkait Bantuan Bencana di Desa Simangulampe, Berikut Penjelasan Kadis Sosial Humbahas

Humbahas, Ruangpers.com  - Terkait bantuan bencana di Desa Simangulampe yang katanya belum dibagikan kepada masyarakat…

2 jam ago

Polres Pematangsiantar Hadiri Penanaman Pohon di Waduk Simarimbun Perumda

Pematangsiantar, Ruangpers.com - Kapolres Pematangsiantar, AKBP Yogen Heroes Baruno SH, SIK diwakili Kasat Binmas, AKP…

3 jam ago

Main Futsal Berujung Pengeroyokan, Polsek Siantar Selatan Amankan Dua Orang Pelaku

Pematangsiantar, Ruangpers.com - Polsek Siantar Selatan berhasil mengamankan dua pelaku penganiayaan secara bersama - sama…

3 jam ago

Viral Warga di Labuhanbatu Aksi Kubur Diri Tolak PKS Beroperasi

Labuhanbatu, Ruangpers.com - Satu video yang menunjukkan warga di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) menggelar…

10 jam ago

Viral Aksi Heroik Driver Ojol Tangkap Pencuri Motor di Medan, Pelaku Dihajar Massa

Medan, Ruangpers.com – Video aksi heroik seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan menangkap…

10 jam ago

Bus Pariwisata Tabrak 4 Pejalan Kaki di Toba, 2 Orang Tewas

Toba, Ruangpers.com - Satu bus pariwisata menabrak empat pejalan kaki di Kabupaten Toba, Sumatera Utara…

10 jam ago