Pematangsiantar, Ruangpers.com – Sebanyak 60 orang Guru Pendidikan Agama Kristen non Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan juga Guru Agama Katolik yang bernaung di Kantor Kementerian Agama Kota Pematangsiantar, mengaku kecewa karena belum juga menerima bantuan subsidi upah (BSU) yang merupakan program dari Pemerintah Pusat tersebut.
Padahal, bantuan sebesar Rp1,8 juta per orang itu, sangat diharapkan para guru tersebut, guna membantu meringankan biaya hidup mereka saat masa pandemi Covid – 19.
Salah seorang Guru Pendidikan Agama Kristen yang enggan namanya disebutkan, kepada Ruangpers.com, Rabu (17/3/2021) pagi tadi, menuturkan, bahwa semua data yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan subsidi gaji tersebut telah dilengkapi mereka yaitu sejak bulan Nopember 2020 lalu.
Namun katanya, bantuan yang sangat dinanti – nantikan itu, tak juga diterima mereka sampai sekarang.
“Ada apa dengan Pemerintah Pusat, kenapa kami para Guru Agama Kristen dijanjikan menerima bantuan subsidi upah, tapi kenyataannya tak juga diberikan,”ungkapnya kesal.
Dan anehnya lagi, lanjutnya, mengapa Guru Agama non PNS atau Honorer, di luar Guru Pendidikan Agama Kristen sudah menerima bantuan tersebut.
“Pencairan bantuan ini jelas-jelas menimbulkan kecemburuan karena ada yang dapat dan ada yang belum dapat. Semoga Pemerintah dapat mencari solusi agar ada rasa keadilan diantara sesama guru,”ungkapnya lagi.
Sementara itu, Plt Kepala Bimas Kristen Kementerian Agama Kota Pematangsiantar, Netty Remini Sianturi MPdk yang ditemui Ruangpers.com, Rabu siang tadi, di ruang kerjanya, jalan Brigjend Rajamin Purba Pematangsiantar mengatakan, pihaknya telah berusaha dengan maksimal agar para Guru Pendidikan Agama Kristen non PNS tersebut mendapatkan bantuan subsidi upah yang dananya bersumber dari APBN tersebut.
“Kita kerja sampai malam kemarin hanya untuk menyiapkan semua administrasi, maupun berkas para Guru Agama Kristen tersebut. Dan kalau belum cair, itu semua tergantung Pemerintah Pusat,”ungkapnya.
Lanjut Netty, pihaknya juga prihatin karena tak satupun Guru Agama Kristen yang menerima bantuan tersebut.
Menurutnya, para Guru Pendidikan Agama Kristen non PNS tersebut, jangan terlalu berharap banyak karena sudah habis anggaran Tahun 2020. “Ya sudah begini nasib kita,”katanya singkat.
(red)