Bangkok, Ruangpers.com – Otoritas kebahasaan Thailand, Office of the Royal Society (ORST) mengusulkan perubahan nama Ibu Kota Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon.
Kantor perdana menteri mengumumkan rencana perubahan nama ini dalam sidang kabinet pada Selasa lalu dan mendapat persetujuan. Namun komite khusus di parlemen yang memeriksa setiap rancangan undang-undang masih akan memeriksanya sebelum disahkan.
Maklum saja, bukan cuma nama Bangkok yang berubah, tapi juga nama-nama resmi lain, termasuk beberapa negara, dalam standar penulisan resmi di Thailand. Krung Thep Maha Nakhon berarti Kota Besar Para Malaikat. Sebenarnya Krung Thep Maha Nakhon bukan hal baru dalam penamaan resmi ibu kota Thailand. Namun dalam praktiknya, dalam percakapan sehari-hari, kebanyakan orang menyingkatnya menjadi Krung Thep saja.
Dalam penulisan resmi sebelumnya, nama ibu kota ditulis dengan Krung Thep Maha Nakhon; Bangkok lalu berubah menjadi Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok).
Namun banyak orang mengkritisi perubahan tanda titik koma menjadi kurung. Umumnya mereka berkomentar tanda kurung itu seperti masa lalu atau sebelumnya.
Setelah mendapat banyak kritikan, ORST pada Rabu lalu mengklarifikasi bahwa penulisan nama ibu kota baru hanya perubahan gaya.
“Menulis nama resmi ibu kota dengan alfabet Romawi dapat dilakukan baik sebagai Krung Thep Maha Nakon maupun Bangkok,” bunyi pernyataan, seperti dilaporkan The Washington Post.
Nama baru ini juga menjadi tantangan bagi orang yang tak terbiasa melafalkan bahasa Thailand. Hal yang mengejutkan, nama Krung Thep Maha Nakhon sebenarnya kependekan dari kalimat lengkap berakar dari bahasa Pali dan Sansekerta, yakni Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit yang jumlahnya 111 karakter (penulisan sebenarnya tanpa huruf besar dan spasi).
Sumber : iNews.id