Simalungun, Ruangpers.com – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kabupaten Simalungun dan DPP Partuha Maujana Simalungun (PMS) melakukan gerakan peduli lingkungan kawasan Danau Toba.
Gerakan ini dilakukan dengan menanam pohon bersama, di Desa Bangun Dolok Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (21/8/2021) pagi tadi.
Ketua DPC GAMKI Kabupaten Simalungun, Triwani Siska Purba mengatakan, gerakan peduli lingkungan ini dilakukan bagian dari perayaan HUT Republik Indonesia yang ke 76.
Penanaman pohon ini terselenggara atas kerjasama dengan Partuha Maujana Simalungun, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat sekitar Desa Bangun Dolok.
Pemilihan lokasi di kawasan Danau Toba karena belakangan ini kerusakan lingkungan sudah semakin parah. Bahkan kerusakan lingkungan karena penebangan liar di kawasan Danau Toba berakibat bencana longsor, katanya.
“Gerakan bersama ini bertujuan mengajak masyarakat di Simalungun dan kawasan Danau Toba sekitarnya, khususnya pemuda untuk menanam pohon dan merawat lingkungan. Mengingat belakangan banyaknya terjadi bencana longsor,”terang Triwani.

Menjaga lingkungan, kata Triwani, dibutuhkan sinergitas sehingga lingkungan dikawasan Danau Toba bisa tetap terjaga.
“Ini harus dilakukan bersama. Semoga gerakan ini dapat memantik semua elemen, mulai dari masyarakat sampai kepada pemangku kebijakan untuk menjaga lingkungan,”ujarnya.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PMS, Sarmedi Purba menyampaikan, PMS adalah organisasi budaya dan peradaban Simalungun sehingga lingkungan harus dijaga karena leluhur sangat menghormati pohon dan merawat. Pelestarian hutan harus terus dilakukan oleh semua masyarakat, katanya.
“Penanaman pohon ini harus terus dilakukan dalam pelestarian hutan dan menjaga lingkungan. Diharapkan apa yang dilakukan hari ini dapat diteruskan dan kalau bisa menjadi tradisi bagi warga Desa Bangun Dolok. Hari ini kita menanam pohon merupakan suatu sumbangan gerakan dan berharap hutan disekitar ini dapat dipelihara,” ucapnya.
“Satu yang harus kita lihat pengakuan masyarakat, bahwa banjir itu bukan karena penebangan hutan. Mereka sudah selidiki hutan ini sampai ke gunung, tidak ada penebangan tetapi ada banjir. Jadi kesimpulan saya ini karena perubahan iklim bukan karena penebangan hutan. Mudah mudahan ini merupakan pandangan baru bagi kita dalam soal lingkungan hidup,” terang Sarmedi.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 2.000 batang pohon akan ditanam dengan berbagai jenis. Ada pohon Mahoni, Kayu Afrika, Trembesi, Jengkol, Petai, Alpukat dan Durian. Yang pengadaannya seluruhnya dari BPDASHL Asahan Barumun.

Bibit semuanya disebar ke beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC GAMKI), di kawasan pinggiran Danau Toba, yakni, Kecamatan Dolok Pardamean di pinggiran Pantai Tigaras, Kecamatan Haranggaol Horison.
Selain itu, bibit juga disebar ke kecamatan lain yang memiliki program menanam di kawasan Kabupaten Simalungun, yaitu Pematang Raya dan Silimahuta. Hari ini penanaman secara simbolis di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon di kawasan Camping Ground Desa Bangun Dolok Parapat.
Ketua Pokdarwis, Hotlen Manik menyampaikan, gerakan penanaman pohon seperti ini memang harus terus dilakukan untuk menjaga lingkungan. Diharapkan, dengan semangat menanam bisa tetap terjaga lingkungan. Kemudian, terjaganya lingkungan akan membangun kawasan wisata di Desa Bangun Dolok.
“Yang menjadi kerinduan kami masyarakat Bangun Dolok adalah mengaktifkan kembali camping ground. Dengan aktifnya camping ground menjadi salah satu destinasi wisata Danau Toba. Kemudian, dibuat pelatihan-pelatihan pertanian untuk masyarakat Bangun Dolok dengan tujuan menambah kualitas hasil pertanian dan pelatihan kerajinan tangan serta teknik pemasarannya,”harapnya.
Kegiatan ini diikuti pengurus dan kader GAMKI se-Simalungun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Setelah penanaman pohon dilakukan diskusi bersama dengan masyarakat Desa Bangun Dolok tentang isu-isu lingkungan.
(rel)