Washington, Ruangpers.com – Pakar penyakit menular terkemuka Amerika, Anthony Fauci, menjadi pegawai pemerintah federal dengan bayaran tertinggi di AS. Gajinya bahkan melebihi gaji presiden negeri Paman Sam.
Fakta itu terungkap lewat informasi gaji pegawai publik di laman OpenTheBooks.com, yang dirilis berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
Melansir Fox Business, Selasa (26/1/2021), Fauci ditaksir menerima gaji sebesar 417.608 dolar AS atau sekitar Rp5,9 miliar pada 2019. Besaran gaji Fauci itu sekaligus menjadi gaji pejabat terbesar yang pernah ada di Amerika Serikat. Artinya, dalam satu bulan diperkirakan Fauci digaji sebesar Rp490 juta.
Fauci adalah dokter yang juga menjabat direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular (NIAID). Forbes melaporkan, pria itu memperoleh gaji sebesar 3,6 juta dolar AS atau sekitar Rp50,8 miliar sepanjang 2010-2019.
Sosok Fauci disebut-sebut sebagai kehadiran yang menenangkan selama pemerintahan Trump yang penuh gejolak. Namun, tak sedikit juga kalangan yang mengatakan dia tidak konsisten dengan komitmennya di awal pandemi, dan menyorot Fauci sebagai birokrat karier yang menikmati ketenaran barunya.
Dalam sebuah wawancara antara Fauci dengan aktor Matthew McConaughey pada Agustus 2020, aktor itu bertanya kepadanya apakah dia memiliki jutaan dolar AS yang diinvestasikan dalam pengadaan vaksin Covid-19.
“Matthew, tidak… Saya nol. Saya ini seorang pegawai pemerintah. Saya memiliki gaji dari pemerintah,” jawab Fauci.
Pada pemerintahan Joe Biden, Fauci kembali dipercaya dalam menangani pandemi Covid-19. Pada Senin (25/1/2021) kemarin, dia menyebut keputusan Biden untuk memberlakukan kembali pembatasan perjalanan adalah langkah yang bijaksana.
Beberapa waktu yang lalu, Fauci mengaku merasa lega setelah mantan Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih. Anggota satgas Covid-19 AS ini merasa memiliki kebebasan berbicara soal kebenaran ilmiah virus corona tanpa takut akan tekanan dari Trump.
Seperti diketahui, Fauci memang memiliki hubungan yang rumit dan beberapa kali bersinggungan dengan Trump. Terlebih soal kebijakan penanganan wabah, hingga beredar isu dirinya akan dipecat setelah Pilpres AS 2020 pada 3 November lalu.
Sumber : iNews.id