Medan, Ruangpers.com – Polda Sumut menyatakan telah mengidentifikasi pelaku Skimming Uang Nasabah Bank Sumut senilai Rp 2,7 M.
Berdasarkan dari rekaman CCTV, pelaku diduga kuat warga negara asing (WNA) berdasarkan cirinya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes John Charles Nababan mengatakan, pelaku berjumlah dua orang.
Salah satu diduga pelaku memakai kaus oblong warna hijau, celana pendek warna cokelat muda dan memakai masker hitam.
Sementara satu orang lainnya memakai kaus oblong lengan panjang berwarna biru dongker dan celana hitam.
Mereka diduga beraksi pada 7 Juni lalu di galeri ATM minimarket Diamond, Kecamatan Medan Johor sekitar pukul 4:20 WIB.
Saat itu terekam pria yang mengenakan kaus berwarna biru dongker melepas adaptor CCTV supaya tidak berfungsi.
“Pelaku kaus berwarna biru mencoba melepas adaptor CCTV agar kamera tidak berfungsi,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes John Charles Nababan.
Polisi menyebut yang menguatkan pelaku warga negara asing ialah ciri-ciri fisiknya. Dalam rekaman kamera CCTV tubuh keduanya jauh lebih besar dan tinggi dari warga Indonesia pada umumnya.
Sementara untuk wajah Polisi masih menganalisis karena rekaman CCTV tidak dapat merekam dengan jelas.
“Secara kasat seperti orang asing ciri-ciri fisiknya. Karena CCTV di dalam dan di luar tidak bisa meng-capture secara keseluruhan,”ucapnya.
Sampai saat ini Polda Sumut mengaku masih mengusut kasus dugaan skimming yang nasabah bank Sumut sebesar Rp 2,7 M.
Polisi mengaku telah memeriksa sejumlah korban, saksi dan dari pihak bank Sumut. Saat ini Polda Sumut juga sedang meminta bantuan kepada Bareskrim Mabes Polri untuk meminta data Cell Dump.
“Kirim surat permintaan ke Bareskrim Polri minta data Cell Dump dan kirim surat permintaan rekaman CCTV ke beberapa Bank,” ucapnya.
Sebelumnya, uang nasabah bank Sumut diduga dibobol oleh pelaku kejahatan Cyber hingga Rp 2,7 Miliar.
Diduga pelaku merupakan warga Rusia dan Timur Tengah yang menempel alat skimming ke ATM di salah satu Supermarket di Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara.
Polisi juga telah menerima beberapa dokumen yang di dalamnya terdapat transaksi tidak dikenal dari rekening korban.
Sumber : tribunnews.com