Pakpak Bharat, Ruangpers.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat melaksanakan pelatihan tenaga terampil konstruksi bagi para pelaksana lapangan pekerjaan jalan madya dan pelaksana pekerjaan saluran irigasi madya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bale Sada Arih ini, dibuka langsung oleh Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait.
“Saya tentu mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas PUTR Perhubungan ini, dalam rangka membina konstruksi di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya dari sisi pelaksana dan Sumber Daya Manusianya. Kenapa ini penting, pertama kalau kita lihat struktur ekonomi di pakpak Bharat yang paling dominan itu ialah pertanian, menempati posisi paling besar yaitu 57 persen, yang kedua yang terbesar dari penopang ekonomi Pakpak Bharat itu adalah perdagangan, termasuklah pedagang eceran itu kurang lebih 12 persen, lalu yang ketiga itu adalah pekerjaan bidang konstruksi sekitar 10, 55 persen dari struktur perekonomian kita, lalu ada sektor lainnya. Itu artinya kalau kita terus membina dan membangun terutama jasa konstruksi ini maka ekonomi kita akan tumbuh dengan baik. Jadi perannya sangat besar untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Pakpak Bharat, “jelas Naslindo Sirait dalam sambutannya.
Dari sisi pertumbuhan, ekonomi kita itu tahun lalu, 2023 tumbuh 5,10 persen. Yang menarik, dari sektor konstruksi tumbuh lebih jauh dari pertumbuhan ekonomi yakni 10, 89 persen. Itu berarti pertumbuhan konstruksi ini begitu tinggi melampaui pertumbuhan ekonomi. Apa yang bisa kita ambil dari data ini,? bahwa hal ini sangat berpeluang besar baik bagi penciptaan lapangan kerja, baik juga untuk menciptakan pendapatan masyarakat, dan tentu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara umum. Terutama pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah. inilah kesempatan yang baik bagi kita, jelasnya lagi.
“Nah problemnya adalah, SDM kita juga perlu dilatih untuk terampil. Pada saat saya berdiskusi dengan masyarakat, berdiskusi dengan DPRD, mereka bilang sama saya, bagaimana caranya APBD kita itu yang totalnya Rp633 Milyar, bagaimana caranya supaya dana APBD ini berputar di Pakpak Bharat, salah satunya ya memang pelakunya harus orang Pakpak Bharat. Artinya para pelaku usaha itu, kontraktornya, para pekerjanya, semua harus dari Pakpak Bharat. Kalau misalnya dimungkinkan dari sisi aturan mengharuskan bahwa seluruh pekerjanya harus punya SKK, harus punya sertifikat keahlian, dan kita tidak siapkan, tentu kita tidak boleh salahkan kontraktornya kalau pekerjanya dibawa dari luar. Itulah menurut saya makanya Dinas PUTR dan Perhubungan menyelenggarakan kegiatan ini, supaya kita bisa mendorong anak-anak kita, para pekerja yang ada di Pakpak Bharat ini untuk bisa memiliki sertifikat ini. Dengan demikian saya berharap nantinya para pelaku usaha ini dominan dikerjakan oleh masyarakat kita yag ada di Pakpak Bharat ini, baik sebagai kontraktornya, maupun sebagai pekerjanya. Itulah gunanya bina konstruksi, yang saya sampaikan beberapa waktu yang lalu, untuk mempersiapkan mereka, “jelas Naslindo Sirait lebih jauh.
Kita juga berharap keterampilan konstruksi ini harus betul-betul ditingkatkan. Konstruksi ini saya lihat berkembangnya luar biasa, tidak statis, teknologi juga berkembang sangat baik, juga alat-alat bangunan, material bangunan kalau kita perhatikan sangat berkembang dengan baik, teknik untuk mengerjakan juga berkembang sangat cepat. Jadi kalau kita tidak mengupgrade diri untuk perkembangan itu, mungkin kita juga bisa tertinggal, tutupnya.
(JB)