Nias Selatan, Ruangpers.com – Polda Lampung membentuk tim khusus (timsus) untuk mengungkap titik terang kasus kematian Advent Pratama Telaumbanua, Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Bintara Polri di SPN Polda Lampung.
Langkah ini mendapat dukungan dari keluarga mendiang Advent di Nias Selatan.
“Kami berterima kasih masih diberikan kesempatan. Kami masih percaya kepada mereka (Polda Lampung) untuk mengungkap terang benderangnya penyebab kematian anak kami Advent Pratama Telaumbanua,” ujar Rahmat Telaumbanua, paman mendiang Advent kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di Nias Selatan, Selasa (22/8/2023).
Menurutnya, keponakannya tersebut tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Bahkan dia mendapat nilai tinggi pada saat tes kesehatan saat mengikuti seleksi penerimaan Bintara Polri.
“Semua kesehatan dari Advent Pratama Telaumbanua baik, tidak mengalami sakit penyakit. Buktinya, nilai tes kesehatannya saja 81 hingga dinyatan lulus dalam penerimaan calon siswa Bintara Polri Polda Lampung,” katanya.
Dia mengaku keluarga terus mengikuti perkembangan pengungkapan kasus yang dilakukan Polda Lampung. Keluarga juga akan tetap menyampaikan laporan ke Propam Polda Lampung pada Kamis (24/8/2023) mendatang. Sebab menurut keluarga, kematian Advent diduga akibat penganiayaan berat yang dia alami berdasarkan sejumlah luka yang ada.
“Dari luka yang kami temukan saat hendak diautopsi di Rumah Sakit Adam Malik Medan, kami meyakini dia meninggal bukan karena terjatuh, tetapi karena penganiayaan. Dari sejumlah luka yang ada, di jari telunjuknya terbelah sehingga sangat tidak logis jika akibat terjatuh,” ucapnya. Diketahui, pihak Polda Lampung telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Wakapolda Lampung.
“Timsus ini dibentuk serta dipimpin Wakapolda Lampung. “Saat ini sudah ada 30 orang lebih yang diperiksa,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik, Selasa (22/8/2023).
Dari pantaun MNC Portal, keluarga tampak menggelar doa bersama di rumah orang tua Advent Pratama Telaumbanua Desa Hilisao’oto, Kecamatan Sidua’ori, Kabupaten Nias Selatan.
Sumber : iNews.id