Hebei, Ruangpers.com – Momen pernikahan sejatinya akan lebih bermakna dan indah jika dihadiri orang-orang terkasih seperti keluarga, kerabat dan teman. Namun kesedihan harus dirasakan pasangan pengantin China ini karena tidak ada satu pun tamu yang datang ke acara sakral mereka.
Lee dan Ichi, pasangan asal Hebei, China, melangsungkan upacara pernikahan tanpa tamu yang jadi saksi hari bahagia mereka. Hal ini dikarenakan pemerintah provinsi setempat memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Sejak 8 Januari 2021, tiga kota di Provinsi Hebei ditutup bagi pendatang dan warganya dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk keperluan darurat. Pernikahan Lee dan Ichi sendiri di ibukota Shijiazhuang, dihelat sehari setelah peraturan diterapkan pada 9 Januari 2021.
Dirundung rasa sedih karena tidak ada tamu, sang mempelai pria pun menangis tersedu-sedu. Hanya ada mempelai wanita di sisinya yang mencoba menenangkannya. Padahal panggung pelaminan sudah dihias dan backdrop foto pun dipasang. Keduanya juga tampil dengan busana pengantin terbaik mereka.
Momen mengharukan itu tertangkap kamera dan tersebar di internet. Seperti dikutip dari Eminetra, Lee menangis karena merasa bersalah kepada istrinya. Sebab dia tidak dapat menggelar pernikahan yang sempurna.
Pengantin wanita pun mencoba menenangkan lagi dan menghapus air matanya. Mereka lalu berpandangan sambil menempelkan dahi tanda saling menguatkan.
Video itu pun viral dan membuat netizen terharu. Mereka juga memberikan dukungan dan semangat secara virtual.
“Meskipun tidak ada keluarga dan teman yang hadir, kami semua mengirimkan kalian doa. Semoga pernikahan kalian langgeng dan bisa membina keluarga bahagia!” tulis salah satu netizen.
“Seluruh warga di kota ini memberikan restu untuk kalian. Bahagia selalu!” komentar netizen lain.
Hebei Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona di China
Seperti diberitakan Eminetra, Provinsi Hebei kini menjadi pusat penyebaran baru virus Corona dalam beberapa minggu terakhir. Sejak 8 Januari 2021 pemerintah setempat melarang warganya keluar dari Hebei, begitu pula orang dari luar, juga dilarang masuk.
Tes COVID-19 massal pun dilakukan sejak awal Januari 2021. Ibukota Hebei, Shijiazhuang, juga telah mendirikan tenda berukuran besar sebagai tempat karantina untuk ribuan orang yang diduga tertular virus Corona.
Sementara itu merebaknya virus Corona di Hebei telah membuat aktivitas jutaan warganya terganggu. Termasuk para pasangan yang sudah merencanakan pernikahan mereka sejak jauh hari.
Menurut laporan media lokal, larangan bepergian menghalangi keluarga maupun teman hadir di pernikahan kerabat maupun kenalan mereka. Selain itu berbagai acara liburan juga terancam dibatalkan, termasuk Tahun Baru China. Pemerintah juga melarang penduduk beperogian antar kota dan provinsi, menutup sekolah dan memberlakukan pembatasan ketat berskala besar.
Sumber : detik.com